Pasar Seluler Roxy Masih Laris Manis

Sumber :

Kondisi aman terkendali tampak terasa di pasar ponsel, khususnya di kawasan ITC Roxi Mas yang merupakan salah satu pusat perdagangan ponsel utama di Indonesia. Meskipun ada kenaikan harga di sejumlah tipe ponsel dari beberapa pabrikan, namun penjualan tetap seperti biasa.

Menurut Kusnadi, karyawan dari Global Teleshop, meskipun terjadi krisis ekonomi global, omzet harian masih tetap stabil seperti biasa. Di hari-hari kerja, minimal 10 unit terjual, sedangkan di weekend, sekitar 25 ponsel dibeli oleh konsumen tokonya. Pasokan dari pusat ke tiap-tiap cabang Globalshop juga tidak ada pengurangan. "Malah jumlahnya ditambah, karena kita mengejar target penjualan. Beberapa produk baru dari Nokia baru di-launch," ungkapnya.

Ponsel Nokia yang paling banyak peminatnya contohnya adalah seri 6300 dan N73. Adapun seri yang mengalami kenaikan harga adalah E71 dan E90. Kenaikan harga mencapai angka 200 ribuan. Kenaikan itupun karena memang ada perubahan harga dari Nokia pusat.

"Harga-harga belum ada yang naik. Masih sama seperti sebelum krisis," ujar Fransisca, seorang customer service di Sales Center K-Touch. "Dari segi pengunjung, tidak berkurang. Malah tambah ramai sejak dua bulan yang lalu. Mungkin karena momen liburan Idul Fitri. Jadi, bisa dibilang resesi ekonomi global tidak terlalu berdampak," tandasnya. 

Dari sisi ketersediaan, stok produk-produk K-Touch saat ini sedang banyak yang kosong. "Ke depannya, distribusi barang akan ditambah. Terutama seperti seri C800 yang paling diminati atau seri DT 28 yang memiliki keunggulan dual mode dan kamera 2 megapiksel," ucap Fransisca lagi.

Pengakuan yang berbeda diungkapkan oleh Anthony, dari toko Tan's Brother dan Jay dari Sumber Baru Cellular. "Sejak dolar naik, semua distributor menaikkan harga. Kebetulan kita jadi distributor Samsung, dan ada kenaikan harga dari distributor", ucap Anthony. "Kalau ponsel Cina, sebagian harganya naik, dan sebagian lagi tetap. Hampir semua produk ponsel buatan Cina kelas low-end harganya naik, tambahnya."

Dari daftar harga di toko-toko retail di sekitarnya, ponsel merek Nokia juga tampak ada kenaikan harga sekitar 5 sampai 10 persen, tergantung tipenya. Hal itu juga diamini oleh Jay. "Harga jual ponsel naik antara 25 sampai 100 ribu rupiah. Umumnya merek Nokia. Merek lain juga ada kenaikan meski tidak banyak. Yang tidak naik adalah ponsel buatan Motorola," jelas Jay.

Ditanya seputar jumlah pengunjung, Anthony mengakui memang ada sedikit penurunan sekitar 10 persen. "Kalau hari kerja, sekarang ini bisa laku sekitar 10 unit, sedangkan di akhir pekan, bisa laku sekitar 20 unit ponsel", kata Anthony. Untuk distribusi sendiri, sampai saat ini pasokan tetap lancar.

Bagi konsumen, contohnya Ami, seorang ibu rumah tangga, dampak kenaikan harga ponsel tidak terlalu terasa. "Ponsel yang dibeli teman saya enam bulan lalu harganya masih sama dengan hari ini. Paling bedanya Cuma 10 sampai 20 ribu dibanding dulu ketika teman saya beli," ucapnya.