Tekanan Jual Hadang Penguatan Bursa RI

Mencermati pergerakan saham
Sumber :
  • www.geckoandfly.com

VIVAnews - Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia kembali terkoreksi setelah dua hari berturut-turut menguat. Padahal, bursa kawasan Asia dan Wall Street bergerak positif.

IHSG dibuka turun 4,25 poin atau 0,10 persen ke level 4.396,56 pada perdagangan Rabu 16 Januari 2013. Kondisi ini menahan penguatan IHSG selama dua hari terakhir yang masing-masing ditutup naik di posisi 4.400,82 dan 4.382,49.

Menurut analis PT CIMB Securities Indonesia, Mastono Ali, pergerakan indeks di BEI pagi ini tidak searah dengan laju bursa regional Asia dan indeks acuan global di bursa AS.

"Tercatat, Hang Seng Index naik 0,04 persen. Bursa Australia dan Korea Selatan juga masing-masing naik 0,40 persen dan 0,04 persen. Bahkan, Dow Jones kemarin ditutup menguat 27,57 poin atau 0,20 persen di level 13.534,89," ujarnya kepada VIVAnews, Rabu.

Mastono menuturkan, pergerakan negatif IHSG pada awal transaksi hari ini terdorong aksi ambil untung (profit taking) investor terhadap sejumlah saham. "Terutama, saham-saham unggulan dan penggerak indeks," jelasnya.

Berdasarkan data BEI, saham papan atas tercatat masuk dalam daftar saham melemah terbanyak atau top losers, seperti PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI). 

Akhmad Nurcahyadi, analis PT BNI Securities sependapat. Menurut dia, aksi ambil untung pelaku pasar modal menjadi pemicu pelemahan indeks hari ini.

"Pasar Asia Pasifik juga berpotensi terkoreksi hari ini, karena adanya peluang profit taking usai reli yang sempat terjadi beberapa waktu lalu," tuturnya di tempat terpisah. (art)