Sultan DIY: Polri Harus Jujur Usut Penyerbuan Lapas Cebongan

Sri Sultan Hamengku Buwono X
Sumber :
  • ANTARA/Regina Safri

VIVAnews - Sekelompok orang bersenjata menyerbu Lembaga Pemasyarakatan Cebongan, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu dinihari, 23 Maret lalu. Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta Polisi mengungkap kasus ini secara jujur.

Selain itu, dia pun meminta kepastian dari kepolisian bahwa kejadian serupa tidak boleh lagi terjadi. "Penyerangan kelompok bersenjata harus dituntaskan. Polisi harus bisa membongkarnya," kata Sri Sultan, Selasa 26 Maret 2013

Sama seperti masyarakat, Sultan juga ikut mencermati kasus ini dan menunggu penyelidikan polisi. Dalam menunggu penyelidikan itu, Sultan berharap masyarakat tidak berandai-andai tentang siapa pelaku penyerangan yang menembaki itu hingga tewas. "Karena itu bisa memperkeruh suasana dan bias. Semua harus menunggu hasil penyelidikan."

Lebih lanjut, Sultan minta masyarakat Nusa Tenggara Timur yang sedang berada di Yogyakarta untuk tetap tenang. Dia menjamin keselamatan mereka. "Saya minta masyarakat NTT di Yogya menjalin komunikasi dengan masyarakat di sekitar dan membangun persaudaraan dengan etnik lain," tambahnya.

Keempat tahanan yang ditembaki di Lapas Cebongan merupakan warga NTT yang terlibat kasus pengeroyokan hingga tewas anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) Sertu Heru Sentosa di Hugo's Cafe, 19 Maret lalu.

Akibat penembakan brutal tahanan di lapas, Sabtu dinihari itu, sejumlah warga NTT mengaku ketakutan, khususnya keluarga para korban penyerbuan. Terkait masalah ini, Sultan sudah menjalin komunikasi dengan Gubernur NTT. (umi)