Bocah Aldelia Alami Luka Bakar Usai Dikerjai Teman Sekolah, Kini Divonis Gizi Buruk

Adelia Rahma, bocah SD di Pariaman alami luka bakar dan gizi buruk
Sumber :
  • tvOne/Andi Saputra

Padang Pariaman – Aldelia Rahma (11), bocah sekolah dasar di Padang Pariaman, Sumatera Barat, kini terkapar tak berdaya setelah mengalami luka bakar akibat kelalaian teman sekolahnya yang menyiramkan bensin ke tubuhnya saat bermain di tempat bakaran sampah.

Parto Patrio Beraktivitas Lagi Usai 2 Kali Operasi Batu Ginjal, Istri: Alhamdulillah Udah Lucu Lagi

Kondisi bocah perempuan yang bersekolah di SD 10 Durian Jantuang  III Koto Aur Malintang, Kecamatan IV Koto Aur Malintang, semakin memperihatinkan dengan luka bakar di sekujur tubuh dan korban kini alami gizi buruk.
 
Pantauan tvOne di rumah korban di Korong Koto Kaciak, Nagari lll Koto Aur Malintang, Adelia tengah terbaring tak berdaya. Tubuhnya kurus sementara luka bekas terbakar masih melepuh di beberapa bagian tubuh.

Aldelia adalah anak ke empat dari lima saudara. Ia terlahir dari keluarga tak mampu. Selama ini kehidupan keluarga itu bergantung pada kakak tertua.

Kelas Rawat Inap Standar Bakal diterapkan 2025, Iuran BPJSnya Masih dalam Kajian

Murniati, ibu kandung Aldelia, mengatakan peristiwa malang yang menimpa Aldelia berawal dari kegiatan anaknya di sekolah saat bermain bersama teman-temannya.

Adelia Rahma, bocah SD di Pariaman alami luka bakar dan gizi buruk

Photo :
  • tvOne/Andi Saputra
Menkes Budi Sebut Tidak Ada Rencana Ubah Iuran BPJS Kesehatan pada 2024

"Berawal saat itu Aldelia Goro di rumah sekolah, mengenakan pakaian olah raga. Lalu Aldelia membakar sampah dengan teman sekolahnya," kata Murniati, Minggu, 5 Februari 2024
 
Saat membakar sampah, salah satu temannya tiba-tiba menyiramkan bensin ke tubuh Aldelia. "Setelah itu api langsung menyambar tubuh anak saya. Anak saya lari tunggang langgang mencari bantuan, api terus menjalar," ujar ibu korban.

Aldelia lari ke arah WC sekolah dengan niat mencari air untuk memadamkan api lantaran temannya seketika kabur usai melihat Adelia terbakar.

"Rupanya WC sekolah terkunci. Lalu anak saya lari ke dalam kelas, baru lah diketahui oleh guru. Guru menyuruh Adelia berguling-guling di tanah agar api padam," kata Murniati.

Ketika api sudah padam, kondisi Aldelia ternyata sudah mengalami luka bakar serius, nyaris disekujur tubuhnya.

"Anak saya menjerit kesakitan. Lalu dibawa ke Puskesmas terdekat dan dirujuk ke rumah sakit di Lubuk Basung. Setelah itu dirujuk lagi ke Padang, di RSUP M Djamil Padang," katanya.

Di Padang, Aldelia mendapatkan perawatan kurang dari dua bulan. Pihak rumah sakit menyuruhnya pulang dan diminta pelayanan rawat jalan.

"Pihak rumah sakit mengatakan bahwa luka anak saya sudah kering, sudah bisa dibawa pulang namun setelah diperhatikan ternyata masih berat lukanya," ulas Murniati.

Namun nyatanya bekas luka bakar di tubuh Adelia masih berdarah dan basah, apalagi pada bagian belakang. "Ini luka yang masih basah dan seperti infeksi. Ini masih sakit kalau disentuh," beber Murniati sembari memperlihatkan luka itu.

Sekitar dua minggu sudah Aldelia terbaring di rumahnya. Ia makan melalui selang yang dimasukan ke dalam mulut. Makanan harus ditumbuk hingga cair agar bisa ditelan.

"Tidak ada obat dikasih oleh rumah sakit. Kami pun tidak ada biaya bolak balik ke Padang," tuturnya.

Dengan kata lain, Aldelia harus melawan rasa sakit sendiri tanpa bantuan obat penahan nyeri.

Malangnya lagi, pasca terbakar Aldelia divonis dokter sebagai pasien gizi buruk. Tubuh dan psikis Aldelia trauma mendalam. Kesehatannya menurun.

"Sekarang ia juga kena gizi buruk. Tubuhnya kurus sekali. Saya kasihan sama Aldelia," imbuh Murniati.
 
Laporan: Andri Saputra

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya