Luluk: Masih Perlu Belajar Masalah Perpupukan

Sumber :

VIVAnews – Luluk Sumiarso, komisaris PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) yang baru dilantik mengaku masih perlu belajar untuk memahami masalah perpupukan. Pasalnya, selama dirinya lebih banyak berkecimpung dengan dunia minyak bumi dan gas (Migas).

"Saya harus banyak belajar dulu, karena sudah lama meninggalkan korporasi. Terakhir, tahun 1993 menjadi Komisaris Utama PLN," ujarnya usai pelantikan dirinya sebagai komisaris Pupuk Sriwijaya di kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis, 19 Maret 2009.

Luluk mengatakan, keterlibatan dirinya dalam dunia korporasi lebih disebabkan jabatannya sebagai Direktur Jenderal di Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral. Setelah itu, dirinya dipindahkan ke Badan Pengawas Minyak Bumi dan Gas (BP Migas). "Barus sekarang kembali ke korporasi lagi," katanya.

Diakui Luluk, dunia pupuk dan Migas memang sangat terasa perbedaannya. Namun, sebetulnya dua bidang usaha tersebut berhubungan. Terutama, dalam kaitan gas sebagai bahan baku industri pupuk. "Kalau disambung-sambungin ya bisa, nanti kita lihat," ujarnya.

Selain itu, jabatannya di Pusri lebih kepada pengelolaan perusahaan pupuk, tidak langsung berkecimpung dengan produk pupuk.

Namun dia berharap, kelangkaan pupuk tidak akan lagi terjadi pada masa mendatang karena sangat dibutuhkan oleh sektor pertanian. Sedangkan untuk pasokan gas, hal itu diserahkan kepada otoritas yang berwenang menangani bahan baku industri pupuk tersebut.

"Pupuk kan bahan bakarnya gas, tentu harus aktif berupaya mendapatkan bahan baku utama. Kita harus mengikuti ketersediaan bahan baku," kata dia.
 
Terkait akuisisi perusahaan, Luluk mengatakan, hal itu harus dilakukan tanpa merambat ke sektor lain yang bukan menjadi bisnis inti perusahaan.