Inalum Jadi Anggota Baru Perusahaan Pelat Merah

pembukaan APEC CEO Summit 2013
Sumber :
  • ANTARA/Wahyu Putro

VIVAnews - Pemerintah telah menyetorkan dana US$556,7 juta sebagai kompensasi atas kepemilikan saham Jepang di Inalum yang beralih ke pemerintah RI. Dana itu pun sudah masuk ke rekening pihak Jepang, Japan Bank for International Cooperation (JIBC), Kamis siang, 19 Desember 2013.

"Tadi menunggu agak lama dan memastikan uangnya sudah masuk ke rekening pihak Tokyo. Tadi, jam 11.00, sudah ada kabar uangnya sudah masuk," kata Menteri BUMN, Dahlan Iskan, di sela acara "Penandatanganan Pengalihan Saham Inalum" di Kementerian BUMN, Jakarta.

Dalam acara tersebut, hadir perwakilan dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, Kementerian Perindustrian, pihak Inalum, dan Nippon Asahan Aluminium (NAA). Dengan penandatanganan itu, Inalum menjadi anggota baru perusahaan pelat merah.

Menteri Perindustrian, M. S. Hidayat, menuturkan, pemerintah telah membayarkan sejumlah dana untuk mengakuisisi 58,87 persen saham Inalum.

"Sudah dibayar. Kalau tidak dibayar, sahamnya nanti tidak diserahkan," kata Hidayat, seusai rapat pembahasan RUU Perindustrian dengan Komisi VI DPR di gedung DPR, Jakarta.

Dirjen Kerja Sama Internasional Kementerian Perindustrian, Agus Tjahajana, juga membenarkan pemerintah telah membayarkan uang tersebut.

"Ya, kemarin ada Rp2 triliun di PIP (Pusat Investasi Pemerintah). Kan, waktu itu pemerintah menggunakan APBN 2012. Nah, hari ini yang Rp5 triliun. Dana itu berasal dari APBN 2013 dan ada di BI," katanya.

Dahlan menambahkan, Inalum baru final menjadi BUMN dan segera menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS).

"Tetapi, tidak harus buru-buru, karena direksi yang sekarang itu orang dalam. Jadi, operasionalnya tidak terganggu dan tidak akan menurun," kata dia.

Sayangnya, Dahlan enggan membocorkan waktu pelaksanaan RUPS Inalum. "Bisa kapan saja," tuturnya singkat.

Menurut informasi dari pihak kementerian, Direktur Utama Inalum saat ini dijabat oleh Sahala Hasoloan Sijabat, Direktur Produksi dipercayakan kepada Harmon Yunaz, serta Direktur SDM dan Umum dipegang oleh Nasril Kamaruddin. (art)