Inspirasi Gaya dengan Sentuhan Batik Klasik

Evita Nuh, fashion blogger Indonesia
Sumber :
  • http://www.jellyjellybeans.blogspot.com/

VIVAlife - Sejak batik hendak diklaim sebagai warisan budaya negara tetangga, popularitasnya di Indonesia langsung melejit. Ia semakin dikenal masyarakat. Rasa nasionalisme mendadak muncul saat mengenakan “tarian” malam di atas kain mori itu.

Batik pun akhirnya terseret ke pusaran modernitas. Ia diterapkan dalam berbagay gaya busana. Namun, tahukah Anda, batik yang jamak dikenakan saat ini adalah jenis kontemporer? Batik klasik yang diwariskan para leluhur sejatinya tak bermotif seperti kebanyakan.

Batik klasik punya corak dan warna yang “kuno”. Mengenakannya justru menimbulkan kesan tua dan ortodoks. Ditambah harganya yang membumbung tinggi, membuat batik klasik kurang diminati. Padahal, sejatinya di sanalah letak cita rasa seni paling tinggi.

Fenomena itu mengetuk hati Iwet Ramadhan, penyiar radio dan presenter yang juga dikenal sebagai pencinta batik. Ditemui di Grand Indonesia, Jakarta Pusat, Iwet menyatakan keprihatinannya atas nasib batik klasik di Indonesia.

“Batik yang kontemporer, yang warna-warni itu, ternyata banyak disukai masyarakat. Akibatnya, perajin di daerah yang jual batik klasik nggak laku. Padahal mereka juga butuh uang kan,” tuturnya.

Iwet juga membuktikan lewat aksi nyata. Ia berkeliling Jawa demi belajar membatik. Bintang film Arisan! 2 itu bahkan membuat buku tentang batik. Ia juga merintis bisnis batik dengan membuka TikShirt. Di sela-sela itu, Iwet masih menyempatkan mengajar kelas batik.

Dari pengalamannya, Iwet bisa membagi trik tampil modis meski harus berbatik klasik. Misalnya, batik tak harus dibuat langsung menjadi model kemeja biasa. “Kalau dipakai keseluruhan bisa jadi seperti Pak Lurah. Akhirnya aku pakai aksennya saja,” kata Iwet pada VIVAlife.

Ia mengakali batik klasik berwarna cokelat tua, dengan menjadikannya sentuhan di bagian kancing atas kemeja. Aksen batik itu dipadukan dengan kemeja hitam sederhana berlengan panjang. Batik klasik yang dikenakannya jadi tampak lebih “remaja”.

Sedang untuk wanita, Iwet melanjutkan, bisa memodifikasi batik klasik dengan menjadikannya rok modern.

“Mereka nggak pernah terpikir kalau batik bisa dibuat jadi rok tutu, rok yang biasa untuk balet. Atasannya bisa pakai putih. Kalau mau kasual, padukan dengan flat shoes. Kalau mau resmi, pakai heels,” imbuhnya mencontohkan.