Mulia Banget! Usai Belajar Islam, Pendeta Brian Siawarta Ingin Layani Umat Muslim

Pendeta Brian Siawarta
Sumber :
  • IG @briansiawarta

VIVA Lifestyle  – Brian Siawarta baru-baru ini tampil di podcast milik Melaney Ricardo. Salah satu pembahasan yang menarik pemuka agama Kristen itu terkait dengan background pendidikannya.

Hanya Ingat Alhamdulillah Pasca Operasi Otak Buat Pria Ini Jadi Mualaf

Diketahui sebelum menjadi pastor, Brian sempat mengambil pendidikan Alkitab di Australia selama tiga tahun. Dirinya juga memilih melanjutkan pendidikan S2 dengan mengambil jurusan Teologi dengan fokus islamologi. Scroll untuk tahu cerita lengkapnya, yuk!

“Gue gak cocok di Indonesia, tapi suatu hari tercetus ada tujuan Tuhan ciptakan gue orang Indonesia. Sampai akhirnya nyerah kalau harus balik ya balik. Gue putuskan untuk lanjut S2 Teologi, ambil misiologi. Pelayanan lintas budaya dengan fokus islamologi. Tesis gue tulis tentang saudara kita yang Islam,” kata dia, dikutip VIVA, Selasa 30 April 2024. 

Terpopuler: Belajar Jadi Pendeta Wanita Ini Malah Mualaf sampai Makanan Tertua di Dunia

Brian mengaku memilih untuk mengambil S2 jurusan tersebut lantaran ingin melayani umat Kristen di tanah air. Namun dia juga menyadari jika ingin menjadi pelayan Tuhan di Indonesia, maka dia juga harus melayani umat muslim di tanah air. 

Tak Diinginkan Kelahirannya, Perjalanan Wanita Ini Jadi Mualaf Menguras Air Mata

“Gue sadar kalau cinta Indonesia gue gak bisa bilang gue mau melayani Indonesia, kalau gue tidak mau melayani saudara-saudara kita muslim. 86 persen Indonesia adalah Islam,” ungkapnya.

Dijelaskan Brian melayani umat muslim ini bukan berarti mengkristenisasi umat muslim di tanah air.

“Melayani memberkati as simple dan bukan mengkristenisasi. Memberkati. Itu urusan Tuhan,” ucapnya.

Brian juga menjelaskan bahwa mempelajari agama Islam dasar ini membantunya untuk mengenal lebih jauh tentang umat muslim. 

“Gue tau kalau tak kenal maka tak sayang gimana gue kenal teman-teman muslim padahal gue ga punya teman-teman muslim? Ambil teologi pelajaran Islam. Belajar basic pelan-pelan Tuhan taruh di hati gue ‘ih gue suka banget temen Islam’,” jelasnya.

Brian mengungkap bahwa setelah kembali ke Indonesia dia banyak bertemu dengan pemuka agama muslim seperti Habib Jafar. Dari pertemuan itu membuatnya belajar Islam lebih dalam.

“Gue bersyukur pas pulang ke Indonesia gue ketemu Habib Jafar, Dennis Lim, Felix, gue belajar Islam lebih dari mereka dan itu membuat kecintaan gue terhadap muslim lebih. Kita bisa mencintai sebuah agama, ajaran tanpa percaya. Menurut gue manusia secara umum kita kalau beda seakan-akan musuh. Padahal enggak sama sekali,” pungkasnya.

Diungkap Brian, meski bertemu dengan pemuka agama berbeda di tanah air, malah membuat keimanannya semakin kuat. Dia juga mengungkap bahwa mengenali agama yang berbeda itu bisa membuatnya belajar menjadi lebih baik. 

“Sejak sekolah itu membukakan diri gue kepada agama lain yang di Indonesia. Bisa bertemu dengan petinggi agama berbeda, makin kuat iman gue. Menurut gue mengenali pengajaran agama yang berbeda bukan cuman mengapresiasi dan melihat keindahannya, dan semua yang baik bisa kita ambil. Apresiasi teman kita Islam effort tinggi, kalau kita gereja seminggu sekali. Buddha mereka sangat damai,” ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya