Polisi Didesak Usut Penyadapan Jokowi
Jumat, 21 Februari 2014 - 14:07 WIB
Sumber :
- ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
VIVAnews
- Penyadapan terhadap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, merupakan kejahatan tingkat tinggi yang harus diusut secara tuntas. Polri dianggap perlu turun tangan untuk mengusut dan menangkap pelakunya.
Menurut Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane, penyadapan terhadap pejabat pemerintah ini dilakukan untuk memantau gerakan dan manuver politik, khususnya setelah Jokowi banyak dibicarakan sebagai calon presiden 2014. Meski Jokowi tidak melaporkan kasus ini, Polri sepatutnya turun tangan menyelidiki dan menyidik kasus ini.
"Aksi penyadapan ini sudah masuk dalam ranah kejahatan terhadap simbol-simbol negara dan simbol pemerintahan daerah, khususnya di Ibukota Jakarta.
Aksi penyadapan ini tentunya tidak dilakukan sembarangan orang, Polri perlu menelusuri," katanya dalam rilis yang diterima
VIVAnews
, Jumat 21 Februari 2014.
Baca Juga :
"Aksi penyadapan ini menunjukkan bahwa genderang perang sudah ditabuh. Karena itu, Polri perlu bekerja ekstra keras menghadapi situasi tahun politik 2014," katanya lagi.
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP, Maruarar Sirait mengatakan, tak ada niat partainya untuk mengumumkan hal ini saat mendekati Pemilu 2014. Partainya, hanya ingin membagi pengalamannya karena menjadi korban penyadapan.
Meski demikian, Maruarar belum mengetahui siapa pelaku penyadapan kepada Jokowi. Dia juga tak mau mencurigai Badan Intelijen Nasional (BIN) yang melakukan penyadapan itu. Tak hanya itu, partainya juga tidak berniat untuk melaporkan kasus penyadapan ini kepada polisi.
"Saya kira belum, karena ini (penyadapan) digunakan sebagai pembelajaran saja," katanya. (eh)