Smart Telecom Migrasi ke LTE, APJII Protes
Selasa, 19 Agustus 2014 - 18:59 WIB
Sumber :
- VIVAnews/Tommy Adi Wibowo
VIVAnews
- Kabar migrasi Smart Telecom dari frekuensi 1900 MHz ke 2,3 Ghz menuai banyak protes dari berbagai pihak di antaranya Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII).
Pangkal penolakan APJII di antaranya jumlah alokasi spektrum yang didapat Smart Telecom pada frekuensi 2,3 Ghz dianggap terlalu besar.
Baca Juga :
VIVAnews
.
Ia juga menyesalkan bila keputusan migrasi Smart Telecom itu tanpa melibatkan para pemain 2,3 Ghz.
"Setahu saya, penghuni 2,3 Ghz tak ada yang diajak rembukan soal ini," tambah dia.
Selain soal alokasi, Sammy juga mempersoalkan mekanisme penentuan migrasi Smart Telecom ke 2,3 Ghz, yang tanpa melalui proses tender atau lelang.
"Dulu mereka (penghuni 2,3 Ghz) secara tender atau terbuka dan dilakukan per zona, ini (migrasi Smart Telecom) malah cakupan nasional," ujarnya.
Menurutnya dengan memberikan Smart Telecom migrasi ke 2,3 GHz dengan cakupan nasional akan mengubah bisnis para pemain frekuensi 2,3 GHz yang ada saat ini.
"Untuk itu, APJII meminta pemerintah agar konsisten dalam membuat kebijakan," kata Sammy.