Politisi PDIP: Silakan Kami Dibilang "Ngambekan"

DPR tandingan
Sumber :
  • Nur Eka/VIVAnews

VIVAnews - Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP, Effendi Simbolon menilai pimpinan DPR yang dilantik oleh Mahkamah Agung (MA) terkesan dipaksakan. Ia mempertanyakan pelantikan itu sebab dianggap bagian dari upaya Koalisi Merah Putih (KMP) untuk menguasai parlemen.

"Pimpinan DPR-nya dilantik oleh MA, betul. Tapi pelantikannya seperti dipaksakan, itu seperti kartel dong, bukan koalisi lagi,"  katanya di kawasan, Cikini, Jakarta, Sabtu 1 November 2014.

Effendi menolak bila rapat paripurna dan pengesahan pimpinan DPR versi Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dianggap sebagai sebuah dagelan. Baginya, langkah DPR tandingan itu berawal dari sikap pimpinan DPR yang mengacuhkan hak- hak dari fraksi anggota KIH.

"Dikatakan ngambekan itu silakan. Itu persepsi orang. Kami sangat serius menyatakan mosi tidak percaya," katanya.

Fraksi KIH sudah mengajukan mosi tidak percaya pada pimpinan DPR. Puncaknya pada 28 Oktober, di mana pimpinan DPR memaksakan mengesahkan nama-nama calon pimpinan fraksi dan alat kelengkapan DPR dari kubu  Suryadharma Ali yang dianggap pro-KMP.

"Dengan lima fraksi kita keluarkan mosi tidak percaya, tentu dasarnya kuat. Yaitu asas musyawarah mengedepankan keputusan dengan kemufakatan sudah diabaikan oleh pimpinan DPR," katanya.

Alasan lainnya yang diungkapkan Efendi adalah masalah konsistensi pimpinan DPR yang dianggap pro KMP.

"Kita melihat tidak adanya konsistensi dalam memutuskan dengan adanya pengabaian sebagaimana diatur dalam UU," katanya. (ren)

Baca juga :