Akhir 2014, Ekspor CPO Indonesia Capai 31,5 Juta Ton

Pekerja perkebunan kelapa sawit di Sumatra Utara
Sumber :
  • REUTERS/Y.T Haryono/Files

VIVAnews - Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Joefly Joesoef Bahroeny, Kamis 27 November 2014, memperkirakan bahwa ekspor minyak sawit mentah (CPO) Indonesia hingga akhir tahun ini mencapai 31,5 juta ton, atau meningkat 10 persen dibandingkan periode yang sama 2013.

Di tengah melorotnya komoditas dunia, volume ekspor CPO Indonesia pada Oktober 2014, mencapai 2,471 juta ton, atau naik 45,8 persen dari 1,695 juta ton pada September 2014.

Secara tahunan, hingga akhir Oktober, ekspor CPO dan turunannya mencapai 17,187 juta ton. Angka tersebut, menggambarkan adanya kenaikan sebesar dua persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Namun, Joefly tampak kurang optimistis pada tahun depan. Peningkatan ekspor CPO pada 2015, diperkirakan tidak akan terlalu signifikan. Pertumbuhan akan bergerak di kisaran lima sampai 10 persen.

"Kata kuncinya adalah bagaimana kita menormalisasikan perkebunan-perkebunan rakyat dengan mengintensifkan pembukuan. Apabila 50 persen dari jumlah lahan perkebunan rakyat, yang sebanyak 4,4 juta hektare dapat efektif, produksi kita akan naik," ujarnya, saat ditemui VIVAnews, pada gelaran 10th Indonesian Palm Oil Conference and 2015 Price Outlook, di The Trans Luxury Hotel, Bandung.

Menurutnya, dalam sisa waktu satu bulan lagi, pihak swasta harus bekerja lebih keras lagi. Dia berharap, pemerintah dapat memberikan dukungan yang berarti bagi perkebunan kelapa sawit rakyat.

Joefly meminta, agar persyaratan kredit bagi petani sawit tidak terlalu ketat. "Kami minta, dalam beberapa pertemuan supaya pemerintah dapat meringankan peraturannya, karena tidak mungkin seorang petani punya sertifikat dulu baru dapat kredit," ujarnya.

Selain itu, Joefly menyebutkan, dalam membuat sertifikat saja butuh waktu dan uang, jadi bagaimana keberpihakan pemerintah terhadap para petani.

"Menteri Sofyan Djalil sudah menyatakan akan mengundang kami untuk menyampaikan pola-pola dan strategi apa saja untuk mendukung perkebunan rakyat," tambahnya.

Baca juga:

(asp)