DPR Panggil Menteri Rini Soal Rencana Penjualan Aset BUMN

Menteri ESDM Sudirman Said, bersama Menteri BUMN Rini Soemarno dan Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews - Ketua Komisi VI, Ahmad Hafidz Tohir, mengatakan akan memanggil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno, untuk mengklarifikasi rencana penjualan gedung BUMN di kawasan Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta.

Menurutnya, penjualan aset BUMN harus melalui mekanisme dan sesuai perundang-undangan yang ada dan tidak bisa diputuskan sepihak.

"Jelas akan kami panggil setelah masa reses selesai," kata Hafidz, saat dihubungi, Jumat 19 Desember 2014.

Politisi PAN ini menjelaskan, ada undang-undang yang mengatur aset negara. Di mana perundang-undangan itu memastikan penjualan aset tidak bisa dilakukan secara sepihak.

"Lagian untuk apa dana sebesar itu dari hasil penjualan aset. Tidak juga banyak membantu anggaran negara yang sedang defisit," ujar Hafidz.

Selain itu, ada dampak negatif lain bila upaya penjualan gedung BUMN itu dipaksakan.

"Apalagi dari sisi wibawa, kita akan kehilangan pride dengan melego kantor tersebut. Bacaan rakyat seolah-olah negara dan pemerintahan ini tidak berdaya," katanya.

Menurutnya, bila Menteri BUMN beralasan karena banyak ruang tidak terpakai, maka alasan itu bukan berarti harus menjual gedungnya.

"Terlepas dari itu semua, saya kira lebih baik disewakan saja, win-win solutionnya. Negara memiliki pemasukan, namun tidak kehilangan aset," katanya.

CEO BUMN dijabat orang asing

Sementara itu, terkait memberikan peluang kepada warga negara asing untuk mengisi jabatan direktur utama di BUMN, menurutnya, bukanlah sebagai solusi.

Dia menjelaskan, permasalahan yang harus segera dilakukan pembantu Presiden Joko Widodo itu adalah memutar laju BUMN secara terintegrasi.

"Saya memandang banyak sekali persoalan ekonomi republik ini yang harus dia selesaikan, terutama pada tata aturan dan perundangan. Jadi bukan kepada siapa CEO yang akan memimpin. Rini harus punya konsep integrated, bagaimana BUMN dapat memutar roda ekonomi republik ini agar anak bangsa dapat memperoleh manfaat dari eksistensi BUMN, bukan malah mencari agent asing," tegasnya. (ase)

Baca juga: