Premium Dihapus Setelah Kilang Pertamina Diperbaiki

Menko Perekonomian, Sofyan Djalil.
Sumber :
  • VIVanews/Eka Permadi

VIVAnews - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil, Senin 22 Desember 2014, mengatakan bahwa penghapusan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis premium dengan kandungan RON 88, baru bisa dilakukan jika kilang minyak yang dimiliki PT Pertamina selesai diperbaharui.

Usulan penghapusan BBM jenis premium di pasar dalam negeri ini telah disampaikan oleh Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas, Faisal Basri, pada Minggu, 21 Desember 2014. Baca:
Ia menjelaskan, lima kilang pengolahan minyak yang dimiliki Pertamina, empat di antaranya umurnya sudah sangat tua. Produksi yang bisa dihasilkan pun berkualitas rendah atau RON 88.

"Apabila kita bisa perbaiki ini, maka produksi keluaran Pertamina itu akan lebih tinggi RON-nya," ujar Sofyan di Jakarta.

Bahkan, ia melanjutkan, jika teknologi kilang tua Pertamina itu sudah lebih baru (upgrade), bahan bakar dengan kualitas lebih tinggi akan bisa diproduksi. "Kalau teknologi baru, RON 92 dan 94 pun saya pikir tidak akan ada masalah," kata Sofyan.

Sofyan telah menginstruksikan kepada Pertamina untuk melakukan perbaikan kilang. Pemerintah berharap dalam waktu dekat dapat meningkatkan kualitas output dan bisa dipasarkan di dalam negeri.

Menurut Sofyan, selama ini impor BBM yang dilakukan Pertamina adalah produk berkualitas tinggi. Karena, kemampuan kilang Pertamina yang terbatas, produk impor itu diolah lagi menjadi jenis premium (RON 88).

"Selama ini, RON lebih tinggi dicampur produksi yang lebih rendah dari dalam negeri, karena soal kilang tadi, makanya jadi premium," imbuh dia. (art)

Baca juga: