Jika Kalah, Citra Sultan Tidak Aman

Sumber :

VIVAnews – Langkah Sultan Hamengkubuwono X untuk maju ke bursa calon presiden dalam Pemilihan Presiden 2009, mengandung resiko. Terutama, jika orang nomor satu di Yogjakarta itu ternyata kalah dalam pemilihan.

”Jika kalah, imej politik dan citra sultan tidak akan aman lagi,” kata pengamat politik UGM, AAGN Ari Dwipayana kepada VIVAnews, Selasa 28 Oktober 2008. Citra kelembagaan kraton juga dipertaruhkan jika ternyata Sultan tak keluar  sebagai pemenang dalam pertarungan politik nasional.

Menurut Ari, rencana pencapresan sultan punya resiko jangka pendek maupun jangka panjang. Jangka pendeknya, perhatian sultan akan tercurah pada politik nasional ketimbang mengurus daerahnya. Perpanjangan masa jabatan selama tiga tahun sebagai gubernur dengan alasan transisi  karena Undang-Undang Keistimewaan Yogyakarta belum terbentuk, terancam tak efektif.

Sedangkan resiko jangka panjangnya, kata Ari, ”Kalau sultan menang, akan menimbulkan pertanyaan posisi sultan dalam struktur pemerintahan lokal.” Akan ada perangkapan jabatan jika dalam RUU Keistimewaan Yogyakarta diatur sultan otomatis menjabat sebagai gubernur.

Dalam pisowanan agung atau rakyat menghadap raja di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat yang akan diselenggarakan Selasa 28 Oktober 2008, rencananya sultan akan memberikan jawaban apakah akan maju sebagai capres atau tidak.

Nama sultan saat ini popular sebagai capres 2009. Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Soksi), salah satu organisasi sayap Golkar, jauh-jauh hari sudah mencalonkan sultan sebagai presiden. Partai Republikan juga menyatakan siap mendukung sultan dalam pemilihan presiden 2009.