Rusia Ungkap Biaya Besar Selamatkan Rubel

Ekonomi Rusia
Sumber :
  • REUTERS/Vasily Fedosenko
VIVAnews - Bank sentral Rusia telah menggelontorkan dana cukup besar untuk menopang nilai mata uang rubel. Pada tahun lalu, bank menghabiskan anggaran US$76 miliar dan 5,4 miliar euro karena berulang kali membeli rubel di bursa asing.

Mata uang Rusia terus berada di bawah tekanan karena sanksi Barat atas campur-tangan Rusia di Ukraina. Jatuhnya harga minyak juga turut memerosokkan rubel.

Menurut catatan laman
BBC
, Selasa, 13 Januari 2015, sepanjang tahun 2014, nilai tukar rubel turun sebesar 41 persen terhadap dolar Amerika Serikat. Sedangkan terhadap mata uang euro, rubel kehilangan 34 persen.


Demi selamatkan rubel, Rusia "mengintervensi" bursa Asing dua kali. Pertama, pada bulan Maret. "Intervensi" kedua dilakukan bulan Oktober dan Desember menyusul penurunan harga minyak dunia.


Rubel kehilangan hampir seperempat nilainya hanya dalam dua hari (15 dan 16 Desember). Ketika itu, warga Rusia panik dan mencoba untuk mengubah uang mereka ke dalam mata uang asing.


Akibatnya, bank sentral mengatakan kalau cadangan mata uang asing selama Desember kurang dari US$400 miliar, level terendah selama lima tahun. Efek bersih dari masalah ini rupanya mendorong perekonomian Rusia ke jurang resesi.


Baca juga: