Opteron Siap Tangani Cloud Computing

Sumber :

Untuk mendukung Windows Azure Compute Service, sistem operasi cloud computing masa depan dari Microsoft, AMD menyiapkan prosesor Opteron quad core. DAUM Communications dan STRATO, dua partner Microsoft yang merupakan perusahaan bergerak di bidang layanan web memilih Opteron untuk lingkungan cloud computing mereka.

Cloud computing sendiri adalah lingkungan di mana sistem komputasi menggunakan basis internet untuk bekerja. Di cloud computing, data atau informasi disimpan secara permanen dalam server yang tersebar di internet. Informasi tersebut disimpan secara sementara di perangkat yang digunakan oleh user seperti komputer desktop, notebook, perangkat mobile, monitor, perangkat hiburan, dan lain-lain. Dengan demikian, biaya yang dikeluarkan untuk membeli perangkat berspesifikasi tinggi, software, sumber daya, dan infrastruktur dan media penyimpanan bisa ditekan.

Prosesor Opteron quad core AMD yang memiliki fitur Virtualization (AMD-V) dan Direct Connect Architecture dipilih karena mampu menghadirkan efisiensi energi, skalabilitas dan performa tinggi untuk lingkungan TI yang berubah-ubah. Fitur Rapid Virtualization Indexing (RVI) yang dimiliki juga dapat meningkatkan performa ketika sistem ada di kondisi beban kerja yang tinggi, seperti layanan web yang menjadi inti dari cloud computing.

Dengan RVI, fungsi penerjemahan dari lingkungan virtual ke lingkungan fisik bisa dilakukan lebih cepat. Hardware juga bisa mengerjakan tugas antara mesin-mesin virtual dengan lebih baik, sehingga penggunapun diuntungkan karen bisa melakukan pekerjaan dengan lebih lancar. Sebagai contoh, ketika ia akan memindahkan data dari media simpan virtual ke media simpan fisik atau sebaliknya, atau dari media simpan virtual yang satu ke media simpan virtual yang lainnya.

Windows Azure, sistem operasi yang dikembangkan oleh Microsoft untuk cloud computing juga akan sangat terbantu dengan adanya kemampuan virtualisasi yang baik yang ada pada hardware. Hypervisor (fitur yang memonitor virtual mesin) milik Windows Azure akan lebih mudah mengalokasikan sumber daya sistem secara langsung, tergantung kebutuhan aplikasi yang dijalankan.