Jokowi: RI Siap Jadi Jembatan Maritim Penghubung Asia-Afrika

Presiden RI Joko Widodo akan menjadi pembicara di pertemuan G7 di Jepang.
Sumber :
  • Antara/Wahyu Putro

VIVA.co.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, Indonesia akan bekerja keras untuk menjadi jembatan maritim yang menghubungkan negara-negara Asia dan Afrika. Hal itu ia sampaikan dalam pembukaan Asian-African Summit 2015.

Keinginan itu merupakan salah satu dari tiga cita-cita yang diperjuangkan pada Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika 1960, yakni kesejahteraan, solidaritas, dan stabilitas internal, eksternal dan keadilan hak asasi manusia (HAM).

Jokowi menuturkan, untuk mewujudkan kesejahteraan bersama, negara di Asia dan Afrika harus mempererat kerja sama untuk menghapuskan kemiskinan, meningkatkan dan melayani kesehatan, mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta memperluas lapangan kerja.

"Kedua, solidaritas. Kita harus tumbuh dan maju bersama meningkatkan perdagangan dan investasi dengan membangun kerja sama ekonomi di Asia dan Afrika serta membantu membangun konektivitas. Membangun infrastruktur yang menghubungkan pelabuhan Asia dan Afrika. Indonesia akan bekerja menjadi jembatan maritim yang menghubungkan Asia dan Afrika," kata Jokowi di Jakarta Convention Center, Rabu, 22 April 2015.

Cita-cita ketiga, lanjut Jokowi, adalah stabilitas internal dan eksternal serta kesetaraan hak asasi manusia.

"Harus dipikirkan apa yang salah dengan kita, sehingga banyak negara Asia dan Afrika banyak dilanda konflik internal dan eksternal yang menghambat ekonomi Asia-Afrika," ujar Jokowi yang berpidato dengan Bahasa Indonesia.

Jokowi menjelaskan, ketiga cita-cita tersebut akan membawa bangsa-bangsa Asia dan Afrika berdiri sejajar sama tinggi dengan bangsa lain di dunia.

"Bangsa-bangsa Asia dan Afrika harus bekerja keras menciptakan stabiltas keamanan internal dan eksternal yang menjadi pelaksana kelancaran, bekerja sama memastikan bahwa laut Asia dan Afrika aman bagi lalu lintas keamanan dunia. Terakhir, sengketa antarnegara tidak diselesaikan dengan pertentangan."