Ekspor Kertas Turun 20%

Sumber :

VIVAnews - Krisis keuangan Amerika Serikat (AS) mengakibatkan beberapa industri padat karya mengalami penurunan ekspor ke negara tersebut. Departemen Perindustrian melaporkan adanya penurunan ekspor ke AS pada industri rotan olahan, pulp, dan kertas sebesar 20 persen. 

Sekretaris Jenderal Departemen Perindustrian mengatakan, ekspor produk olahan ke AS akan menurun US$ 19 juta. "Turun 20 persen dari total ekspor US$ 95 juta," katanya saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Rabu malam, 29 Oktober 2008.


Selama ini rotan olahan Indonesia diekspor ke China, Malaysia, Eropa, dan AS dengan total ekspor 2007 sebesar US$ 462 juta. Sementara itu, kapasitas dalam negeri mencapai 29,9 persen dan sisanya 70,1 diekspor. Industri rotan olahan, menurut data Departemen Perindustrian 2007, telah mempekerjakan 276.584 orang.

Sedangkan pada industri pulp dan kertas, diperkirakan ekpor akan menurun sebesar US$ 60 juta atau 20 persen dari total ekspor ke AS sebesar US$ 300 juta. Industr ini telah menyerap tenaga kerja sebanyak 247.722 orang pada 2007. Selain AS, pulp dan kertas juga diekspor ke Jepang, Korea, Thailand, dan China.

Prosentase ekspor mencapai 44 persen dari produksi nasional, sedangkan sisanya 56 persen dikonsumsi dalam negeri. Sementara itu total ekspor 2007 mencapai US$ 1,69 miliar. "Untuk langkah antisipasi, Departemen Perindustrian mengusulkan diversifikasi pasar ke Eropa Timur, Asia Selatan, Timur Tengah, dan Afrika Selatan," kata Agus.