Taubatnya Si Anak Band

Berry Manoch
Sumber :
  • Facebook Berry Manoch
VIVA.co.id - Dunia anak band seringkali identik dengan minuman keras, pesta narkotika serta obat-obatan terlarang. Karena kondisi ini, dunia anak band seringkali dianggap kelam dan mampu menjerumuskan seseorang ke dalam lubang kemaksiatan.

Meski tak selamanya hal itu benar, namun musisi yang juga pernah bergabung di The Rollies, almarhum Gito Rollies, semasa hidup pernah mengakui kesuksesan sebagai anak band sempat membuat jalan hidupnya menjadi kelam. Minuman keras dan obat-obatan terlarang, sempat menjadi sahabat karibnya.

Tapi beruntung, saat usia kepala empat, ia mendapat hidayah mengubah hidupnya ke jalan yang lebih baik. Pesta pora menggenggam miras ternyata membuat hidupnya selalu dirundung kegelisahan.

Ia pun merasa bersyukur, lewat pemandangan sederhana, melihat sejumlah orang melakukan perjalanan ke masjid dan melaksanakan ibadah salat Jumat, membuat hatinya tersentuh dan membukakan pikirannya untuk bertobat. Gito merasa, masjid bisa menjadi obat penyembuh kegelisahannya.

Dari situ, ia akhirnya memantapkan hati untuk mulai berdakwah. Kegiatan itu dilakoninya sejak awal 1997 hingga akhir hayat.

Kehidupan serupa dilakoni roker terkenal di masanya, Harry Moekti. Hidayah menyapanya. Di akhir tahun 1995, dia memutuskan keluar dari dunia keartisan, dan fokus berdakwah. Bagi Harry, dunia artis adalah dunia yang menyebarkan kemaksiatan. Artis, kata dia suatu kali, dinilai sebagai sarana musuh-musuh Islam untuk menghancurkan generasi mudanya.

Ia pun beranggapan, ketika si penyanyi melantunkan lagu, maka akan menimbulkan suatu gairah bagi pendengarnya. Tak hanya sebatas gairah biasa, namun gairah inilah yang kemudian diisi kemaksiatan.

Kisah taubat Harry Moekti dan Gito Rollies menuju ke jalan yang lebih baik bisa menjadi kisah yang menginspirasi banyak orang. Tapi bukan hanya mereka, sejumlah anak band lainnya seperti Sakti eks Sheila on 7, Rizal eks NOAH hingga vokalis band Saint Loco, Berry Manoch, memilih jalan serupa.

Sakti eks Sheila On 7

Mundurnya Sakti dari dunia hiburan di tahun 2006 lalu sempat membuat terkejut penggemar band Sheila On 7. Keputusan yang tiba-tiba. Apalagi saat itu Sakti ramai diberitakan telah berganti nama menjadi Salman Al- Jugjawy. Penampilannya juga berubah drastis. Dari Sakti yang sering tampil membawa gitar, mengenakan t-shirt dan berambut gondrong, menjadi Sakti yang berjenggot lebat, mengenakan gamis dan kopiah juga menggenggam tasbih.

Keputusan Sakti saat itu sudah tidak bisa ditawar-tawar lagi. Ia mantap berhijrah meninggalkan dunia musik yang membuatnya jadi populer dan terkenal. Keinginan itu muncul setelah ia membeli sebuah buku ketika hendak melakukan perjalanan menuju lokasi konser.

Buku itu menceritakan kefanaan dunia dan kekekalan akhirat. Sampai pada bab kematian, sejumlah pertanyaan berkecamuk di benak Sakti.  Ia bahkan sempat membayangkan jika tiba-tiba meninggal dunia di tengah konser di antara teriakan penonton. Ia berpikir akan jadi orang yang merugi jika mati dalam keadaan seperti itu.

Bayangan itu terus menghantui pikirannya bahkan aktivitas hariannya ikut dihantui isi buku tersebut. Karena bayangan-bayangan itu, Sakti jadi sering melamun bahkan kerap melakukan kesalahan saat sesi latihan band sebelum maggung.

Akhirnya di masa keemasan band yang populer dengan lagu Sephia itu, Sakti memilih ke luar dari band yang ia tekuni dan lebih memfokuskan diri untuk mendalami Islam. Tak tanggung-tanggung, tiga negara didatanginya, Pakistan, India dan Bangladesh, semata-mata mencari jawaban atas seluruh pertanyaan yang ada di benaknya, menyelami Islam sebagaimana keinginannya.

Kini kehidupan Sakti alias Salman lebih Islami. Pegangannya saat ini bukan lagi gitar, melainkan tasbih,  Al-quran dan kitab-kitab. Meski begitu, sesekali untuk mengobati kerinduannya pada musik, ia juga masih memetik gitar. Bahkan ia berniat membuat single religi dan berkerja sama dengan beberapa musisi kenamaan.

Namun berdakwah tetap menjadi rutinitas kesehariannya saat ini, terlebih di bulan Ramadhan. Lewat akun Twitternya- @salmansakti, ia sempat berkicau akan mengisi acara syiar bertajuk Obrolan Musisi Hijrah. Acara dakwah itu digelar di Teras Dakwah, Jalan Soro Genen, Nitukan, Yogyakarta pada 12 Juli 2015. Acaranya akan digelar pukul 08.00 hingga 11.30 WIB.

Tak hanya info soal jadwal manggung untuk berceramah yang ia umumkan lewat akun Twitternya, ia juga memanfaatkan media sosial tersebut  untuk memberikan informasi pengetahuan tentang Islam. Sejumlah hadist bahkan sering ia cantumkan.