Begini Isi Surat Pengakuan Ateis Charles Darwin

Charles Darwin
Sumber :
  • REUTERS

VIVA.co.id - Sebuah surat tulisan tangan dari naturalis Inggris, Charles Darwin, siap dilelang. Menariknya tulisan tangan yang dilelang itu berisi tentang pengakuan keyakinan Darwin yang tak mempercayai kitab suci dan tuhan.

Lelang tulisan tangan Darwin itu diharapkan bisa laku sampai US$90 ribu (Rp1,2 miliar).

Dilansir The Hindu, Kamis 10 September 2015, keyakinan Darwin memang telah menjadi debat panjang dari publik. Atas kontroversi ini, Darwin semasa hidupnya memilih diam dari komentar publik soal keyakinannya terhadap agama.

Nah dalam surat balasan kepada dengan pengacara muda Francis McDermott, 23 November 1880, Darwin menjelaskan tentang keyakinannya. Disebutkan Darwin membalas surat McDermott atas pernyataan yang tak biasa.

McDermott mengaku telah merasa bahagia membaca buku karya Darwin, tapi ia tak ingin keimananya terhadap kitab Perjanjian Baru hilang begitu membaca karya Darwin tersebut.

"Alasan saya menulis surat kepada Anda karena ingin Anda memberi jawaban Ya atau Tidak untuk pertanyaan apakah Anda mengimani Perjanjian Baru," tulis McDermott dalam suratnya kepada Darwin.

McDermott menyadari pertanyaan ini sangat prinsip, untuk itu, dalam suratnya, pengacara muda itu berjanji akan merahasiakan jawaban keimanan Darwin tersebut. Beberapa hari kemudian, Darwin membalas suratnya.

"Tuanku, saya mohon maaf harus menginformasikan kepada Anda bahwa saya tidak mengimani Injil sebagai wahyu tuhan dan untuk itu tidak mengimani Yesus sebagai anak tuhan. Salam hangat Ch Darwin," tulis Darwin membalas.

McDermott memang akhirnya memenuhi janjinya. Surat tersebut dirahasiakan selama lebih dari 100 tahun.

Beberapa tahun sebelum bersurat dengan McDermott, Darwin juga sudah bersurat dengan seorang ateis terkenal Edward Aveling. Dalam suratnya Darwin tidak ingin membahas soal keimanan dan agama.

"Ini sudah menjadi objek saya untuk menghidar menulis tentang agama dan saya telah memfokuskan diri saya untuk sains," tulis Darwin kepada Aveling.

Dalam perjalanan hidupnyam Darwin memang pernah mencicipi belajar teologi di Kampus Kristen di Cambridge, Inggris atas arahan ayahnya. Tapi kemudian Darwin lebih banyak menghabiskan waktunya untuk mengumpulkan sampel yang terkait dengan naturalis.

Salah satu yang berjasa dalam karir ilmu pengetahuan darwin yaitu John Henslow, pendeta dan profesor mineralogi di Cambridge.

Setelah karya manomental Darwin,  Origin of Species by Means of Natural Selection diterbitkan pada 1859, keimanan Darwin mulai menjadi subjek kontroversi publik.

Darwin menghembuskan nafas terakhir pada 1882. Surat Darwin tersebut akan mulai dilelang di History of Science and Technology, Bonham pada 21 September di New York, AS.