Karena Jasa, Soeharto dan Gus Dur Layak Pahlawan Nasional

Putri mendiang Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid, Inayah Wahid
Sumber :
  • Antara/ Regina Safri
VIVA.co.id - Wakil Ketua Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Sodik Mudjahid, mengatakan, pemerintah sudah sepantasnya memberi gelar pahlawan nasional kepada mantan Presiden Soeharto dan Abdurrahman Wahid atau yang akrab dipanggil Gus Dur.

Meski Sodik mengakui ada catatan yang menjadi kontroversi. Ia berharap semua kontroversi tersebut dihentikan.

"Memang Soeharto dan Gus Dur ada catatan (kontroversi). Tapi, bangsa, negara yang besar dan dewasa harus mampu memandang secara objektif," tuturnya saat dihubungi, Selasa 10 November 2015.


Politisi Partai Gerindra ini menambahkan, pemberian gelar pahlawan pada keduanya bukan karena mantan presiden Republik Indonesia. "Tapi, karena jasa dan karyanya kepada bangsa," kata Sodik.


Sodik memaparkan, selama ini masyarakat sudah melihat jasa mereka. Di antaranya pemberian gelar "Bapak Bangsa" kepada Gus Dur. "Sebagai pembela pluralisme, saya pikir cukup menjadi alasan untuk menjadikan Gus Dur sebagai  pahlawan nasional," ujarnya.


Selain itu, mantan Presiden Soeharto juga di sebut "Bapak Pembangunan". "Di antaranya dengan konsep Repelita (Rencana Pembangunan Lima Tahun) mampu membawa Indonesia menjadi 'Macan Asia'. Ini membuat pembangunan terarah. Beliau layak dianugerahi gelar Pahlawan Nasional," paparnya.


Di balik berbagai kontroversi Soeharto, Sodik, mengingatkan ada kerinduan dari sebagian masyarakat akan sosok Presiden kedua RI itu. "Pola pembangunan beliau dirindukan," kata Sodik.