Hadapi MEA, Tujuh BUMN 'Pariwisata' Bersatu

Sinergi BUMN.
Sumber :
  • Fikri Halim / VIVA.co.id

VIVA.co.id - Lima Perusahaan Badan Usaha Milik Negera (BUMN) dan dua anak usaha BUMN melakukan penandatangan perjanjian kerjasama sinergi pengembangan bisnis bidang pariwisata dan sinergi hotel milik perusahaan BUMN. Sinergi ini dilakukan dalam rangka mengembangkan industri pariwisata terutama untuk menghadapi Masyarakat ‎Ekonomi Asean (MEA).

Perusahaan BUMN dan anak usaha yang melakukan sinergi tersebut diantaranya, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero), PT Hotel Indonesia Natour, PT Kereta Api Indonesia (KAI), PT Garuda Indonesia Tbk, PT Patra Jasa dan PT Aero Wisata.
 
Menteri BUMN, Rini M Soemarno menyampaikan, BUMN perlu bergegas persiapkan diri menjawab tantangan MEA. Sebab, iklim bisnis pasti mengalami perubahan. 
 
"BUMN harus senantiasa mengembangkan diri demi menciptakan nilai tambah sehingga memenuhi harapan dan tuntutan para pengguna jasa yang terus meningkat," ujar Rini di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat 12 Februari 2016. 
 
Ia menjelaskan, sinergi BUMN pariwisata menjadi salah satu upaya strategis bagi pengembangan bisnis potensi wisata, dalam rangka meningkatkan industri kepariwisataan guna pengembangan perekonomian Indonesia.
 
"Pada 2019, kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia ditargetkan mencapai 20 juta wisatawan, ini potensi sehingga peran BUMN memang sangat dibutuhkan,"kata dia. 
 
Ia mengatakan, untuk menjalankan sinergi tersebut telah dibentuk Satuan Tugas dimana sinergi yang dijalankan berupa pengembangan portal bersama, penjualan dan Pemasaran. Dengan sinergi tersebut, peran BUMN dalam mengembangkan sektor pariwisata akan menjadi semakin kuat.
 
Sebagai informasi, sinergi BUMN tersebut dikomandoi PT Hotel Indonesia Natour, BUMN tersebut bersinergi dengan PT Aero Wisata dan Patra Jasa, untuk memperkuat dan meningkatkan jaringan perhotelan. 
 
Sedangkan PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko‎ berkontribusi dalam melakukan sinergi BUMN pariwisata untuk memperkuat kerjasama di Koridor Yogyakarta, Solo dan Semarang.
 
"Kesepakatan dan komitmen yang kuat harus terus dijunjung tinggi dalam pengembangan industri, dalam pariwisata ini yang paling utama adalah konektivitas, destinasi, dan tersedianya tempat penginapa seperti hotel," kata dia.