Insiden di Lapas Bengkulu Sebagai Ledakan Bom Waktu

Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah.
Sumber :

VIVA.co.id – Kejadian pembakaran lapas di bengkulu yang juga mengakibatkan beberapa penghuni lapas meninggal dunia beberapa waktu yang lalu, dianggap sebagai ledakan bom waktu.

Hal tersebut diungkapkan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah, saat dikonfirmasi awak media di Gedung Nusantara III DPR RI Senayan.

"Sejak saya memimpin komisi III, acap kali saya bahas, karena di Indonesia ini tidak ada satupun penjara yang dibawah kapasitas, selalu diatas kapasitas. Ini masalah klasik seperti bom waktu yang bisa meledak setiap saat," ujarnya, Senin 28 Maret 2016.

Bahkan Fahri menyebut, kalau kebanyakan penjara di Indonesia saat ini tidak melayani dengan sepenuh hati bahkan terkesan tidak manusiawi.

"Tak perlu jauh-jauh, disekitar Jakarta saja, saat ini banyak sekali penjara yang sangat tidak layak. Dimana penghuninya terlihat seperti pepes ikan yang tidur dilantai dan terkesan pembiaran," katanya.

Hal ini bisa terjadi karena menurut Fahri, masih adanya mentalitas para pejabat yang senang melihat situasi tersebut. "Jangan kaget kalau boom itu meledak, dimana penjara khusunya bagi tahanan pelaku tindak pidana narkoba itu harus ditangani secara khusus, termasuk teroris. Kenapa? Ya karena lapas kita itu tidak pernah stabil, karena setiap saat ada ancaman," katanya.

Pemerintah seharusnya, kata Fahri, bisa menjadikan orang-orang di dalam penjara, atau para narapidana menjadi manusia yang baik.

"Disaat mereka keluar, harusnya bisa menjadi manusia yang berguna dan benar-benar bertaubat. Kita berharap mereka bisa menjadi pembisnis dan lain sebagainya, ini yang harus pemerintah perhatikan. Bagaimana mereka bisa menjadi baik dan berubah menjadi orang yang berguna, kalau pemerintah sendiri tidak ada terobosan untuk itu, ya tunggu saja sewaktu-waktu boom meledak lagi," katanya.  (rin)