IHSG Diprediksi Terkoreksi
- ANTARA/Prasetyo Utomo
VIVA.co.id – Indeks harga saham gabungan pada perdagangan hari ini akan bergerak bervariasi dan cenderung terkoreksi. Pergerakan IHSG ini menyusul kondisi pasar global yang tengah mengurangi aset berisiko menjelang pertemuan bank sentral Jepang dan Amerika Serikat (AS) pekan ini.
"IHSG diperkirakan bergerak di kisaran 4.860 hingga 4.900," kata Analis First Asia Capital, David N Sutyanto, di Jakarta, Selasa, 26 April 2016.
Namun kata David, koreksi ini bersifat sementara, menyusul prospek pertumbuhan laba emiten sektoral tahun ini, yang lebih baik ketimbang tahun lalu.
"Sejumlah isu individual emiten akan turut mempengaruhi perdagangan hari ini terutama terkait rilis laba kuartal pertama menjelang akhir bulan ini," tuturnya.
Selain itu, David juga mengungkapkan, bursa global tadi malam ikut tertekan seiring koreksi saham di kawasan Asia.
Indeks Euro Stoxx di kawasan Euro terkoreksi 0,75 persen di 3.117,62. Di AS, indeks Dow Jones dan S&P masing-masing koreksi 0,15 persen dan 0,18 persen ditutup di 17.977,24 dan 2.087,79.
"Koreksi terutama dipicu sikap kehati-hatian investor mengantisipasi hasil pertemuan Bank of Japan dan FOMC (Federal Open Market Committee) pertengahan pekan ini," ujarnya.
Sementara harga minyak turun dan penguatan Yen Jepang mencerminkan sikap pasar yang berhati-hati. Harga minyak mentah AS tadi malam terkoreksi 2,5 persen di US$42,64 per barel.
Dengan demikian, David menyarankan sebaiknya investor mencermati saham-saham diantaranya, PT Astra Internasional Tbk (ASII), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT United Tractor Tbk (UNTR), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT PP Tbk (PTPP), PT Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT PP Properti Tbk (PPRO).