Mentan Yakin Pasar Murah Tekan Harga Pangan Saat Ramadan

Menteri Pertanian, Amran Sulaiman
Sumber :
  • VIVA.co.id/Aryo Wicaksana

VIVA.co.id – Pemerintah meyakini harga bahan pokok, dapat ditekan menjelang bulan Ramadhan dan hari raya Idul Fitri pada Juni-Juli nanti. 

Menteri Pertanian, Amran Sulaiman mengatakan, beras menjadi salah satu bahan pokok yang memiliki kontribusi membuat harga naik.

Namun, tahun ini dia yakin hal itu tidak terjadi, karena stok beras yang ada saat ini sudah melebihi target yang ditetapkan pemerintah.

"Produksi beras secara nasional surplus, stok yang ada hari ini ada dua juta ton lebih. Dibanding tahun sebelumnya naik 100 persen," jelas Amran, di kota Palopo, Sulawesi Tengah, Rabu 4 Mei 2016.

Banyaknya stok, memungkinkan pemerintah menggelar serangkaian pasar pangan murah berkualitas, untuk menekan harga agar tidak melambung tinggi di pasar.

"Stok kita banyak, kita ingin bangun sistem, pasar baru. Jadi, struktur pasar ini adalah dari kelompok tani, ada pedagang satu, kemudian langsung ke konsumen," jelas Amran.

Lewat struktur pasar yang memotong jalur distribusi perdagangan bahan pangan, dengan membeli langsung ke kelompok tani, diyakini membuat harga beras berkualitas lebih murah. 

"Harga beras murah Rp7.500 per kg (kilogram), itu premium. Di pasar, harganya bisa sekitar Rp12.500," ungkapnya.

Lewat mekanisme pasar murah ini, Amran berharap, harga beras di pasaran akan terpengaruh mengikuti harga pemerintah, sehingga masyarakat dan petani bisa merasakan manfaatnya.

Namun, Amran tidak menutup kemungkinan bahwa harga pangan saat Ramadan dan Idul Fitri bisa saja naik, seperti tahun-tahun sebelumnya. 

Untuk itu, dia pun menggelar pasar murah ini sebulan sebelumnya.

"Ibarat lawan mau naik ring, ditempeleng duluan supaya tidak naik ring," ungkapnya memberikan analogi.