Ekonomi Stabil, Inflasi Mei 0,24%
VIVA.co.id – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan data perkembangan indeks harga konsumen (IHK) pada Mei 2016, yaitu sebesar 0,24 persen. Inflasi secara tahun ke tahun (year on year), berada di angka 3,33 persen.
Kepala BPS Suryamin mengungkapkan, terjadinya inflasi pada bulan ini, setelah adanya deflasi pada bulan sebelumnya mencerminkan, kegiatan perekonomian nasional tetap berjalan stabil.
"Kalau deflasi terus bisa bahaya. Ini juga menunjukkan bahwa daya beli tidak terganggu," kata Suryamin dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Rabu 1 Juni 2016.
Suryamin menjabarkan, dari 80 kota IHK, tercatat ada 67 kota yang mengalami inflasi, dan 15 kota mengalami deflasi. Penyumbang inflasi tertinggi berada di wilayah Pontianak dengan presentasi sebesar 1,67 persen.
Sementara itu, penyumbang terendah, berada di wilayah Singaraja dan Palangkaraya dengan presentasi sebesar 0,02 persen.
"Sedangkan deflasi tertinggi, berada di wilayah Sorong sebesar 0,92 persen," ungkap dia.
Dengan capaian tersebut, inflasi secara tahun kalender (year to date) menjadi 0,40 persen. Sementara itu, untuk inflasi komponen inti mencapai 0,23 persen dan inflasi inti dari tahun ke tahun mencapai 3,41 persen.
"Inflasi inti secara year on year ini terendah sejak 2009. Ini dipengaruhi perkembangan ekonomi secara umum, yakni ekspektasi inflasi dan kurs. Ada keseimbangan penawaran dan permintaan permanen," tutur dia. (asp)