Gubernur: Warga Jateng Tak Minat Daging Beku Impor

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo lakukan Gubernur Mengajar
Sumber :
  • Antara/ Anis Efizudin

VIVA.co.id – Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengaku pesimis bahwa harga daging sapi di pasar akan berkisar di harga Rp80 ribu per kilogram. Meskipun, saat ini pemerintah pusat telah mengeluarkan kebijakan impor daging beku (Frozen) jelang Lebaran.

"Tidak mungkin dalam kondisi seperti ini (harga daging Rp80 ribu). Kecuali, kita dapatkan suplai daging sapi yang jauh lebih banyak dengan pilihan bagus, atau tidak beku," kata Ganjar di Semarang, Kamis, 9 Juni 2016.

Menurut Ganjar, kebijakan impor daging beku untuk memenuhi kebutuhan masyarakat jelang Lebaran, tidak terlalu berpengaruh di wilayahnya. Sebab, meski harganya relatif lebih murah, tetapi minat masyarakat Jawa Tengah, untuk mengkonsumsi daging sapi yang dibekukan sangatlah kurang.

"Ada masukkan dari masyarakat, mereka tidak minat daging sapi beku. Mereka lebih memilih daging segar, " katanya.

Terkait permasalahan itu, Ganjar mengaku akan menyiasati kebutuhan daging melalui kerja sama dengan Badan Usaha Logistik (Bulog) dan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jawa Tengah. Keduanya, nantinya akan mencari daging segar yang akan disuplai kepada masyarakat.

"Tapi harganya, tentu tidak sebagus daging beku, di atasnya sedikit, atau sekitar Rp100 ribu per kilogram," beber Politisi PDI Perjuangan itu.

Selain itu, Ganjar meminta seluruh kepala daerah di 35 kabupaten/kota se Jateng untuk terus proaktif melihat kondisi di lapangan, agar harga daging sapi tidak terus melambung tinggi. Meskipun di Jawa Tengah kini masih swasembada daging.
    
Terkait kebijakan impor daging oleh pemerintah pusat, Jawa Tengah menyatakan akan tetap memprioritaskan daging sapi dari peternak lokal yang tersebar di sejumlah daerah. Sehingga, Jawa Tengah dipastikan tidak meminta kuota untuk kesediaan daging beku yang diimpor pemerintah.

"Jateng tidak akan meminta kuota, karena persediannya masih cukup dan kami masih memprioritaskan daging sapi dari peternak lokal," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jawa Tengah Agus Wariyanto. (asp)