Menilik Kecanggihan Mikroskop Khusus Bawah Air

Peneliti sedang mencoba kemampuan mikroskop bawah air melihat isi baru karang
Sumber :
  • Jaffe Laboratory for Underwater Imaging/Scripps Institution of Oceanography, UC San Diego

VIVA.co.id – Para peneliti dari Scripps Institution of Oceanography University of California San Diego, Amerika Serikat berhasil merancang sebuah mikroskop bawah air. Mikroskop ini dioperasikan untuk menilik proses organisme sangat kecil yang terjadi di bawah laut.
 
Dilansir Science Daily, Kamis 14 Juli 2016, dalam pengujian perangkat itu, salah satu peneliti Jules Jaffe bersama timnya menemukan banyak sekali proses biologis organisme mikroskopis di bawah laut. Sayangnya, ketika ilmuwan mengangkat sampel ke daratan, kerap kekurangan informasi dan terutama saat sampel sampai di laboratorium.
 
“Mikroskop bawah air berfungsi menangkap gambar mikroorganisme, tanpa mengganggu mereka (seperti membawa sampel ke darat)” ujar Jaffe.
 
Peneliti menyematkan mikroskop bawah air ini dengan teknologi The Benthic Underwater Microscope (BUM) yang dipadu dengan penambat pencitraan mikroskopis dengan resolusi hampir mikron. Selain itu perangkat itu juga dibekali dengan lensa pembesaran tinggi, cincin lampu Light Emitting Diode (LED) yang difokuskan untuk eksposur cepat. Peneliti mengatakan lensa punya kemampuan pencitraan pijaran dan lensa fleksibel, mirip dengan mata manusia untuk mengubah fokus dan melihat struktur dalam tiga dimensi (3D).
 
“Sistem ini mampu melihat fitur sekecil sel tunggal di bawah air,” kata Andrew Mullen, peneliti lainnya.
 
Peneliti langsung mencoba alat baru tersebut untuk meneliti polip karang berukuran milimeter di lepas pantai Israel di Laut Merah.
 
Mereka ingin melihat interaksi antar spesies yang sama dan berbeda dalam berkompetisi di bawah laut. Dengan mengatur BUM pada alat, peneliti menangkap interaksi dua karang dengan spesies berbeda saling memancarkan filamen mirip tali yang mengeluarkan enzim dari rongga perut mereka. Ternyata fungsinya untuk menghancurkan spesies lain, tapi tidak berlaku bagi sesama jenis karang, jika sejenis maka karang tidak mengeluarkan cairan ‘maut’ tersebut.
 
“Mereka bisa mengenali teman maupun musuh,” kata Mullen.