Indosat Kukuh Terapkan Biaya Baru Interkoneksi Mulai Besok

Indosat Ooredoo
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mitra Angelia

VIVA.co.id – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) diperkirakan akan menunda penurunan biaya interkoneksi yang sejatinya akan diterapkan pada 1 September 2016. Hal ini dikarenakan ada operator seluler yang belum menyerahkan Daftar Penawaran Interkoneksi (DPI) ke Kominfo.

Menanggapi kabar penundaan penerapan biaya baru interkoneksi, Indosat Ooredoo mengaku belum menerima surat pemberitahuan resmi dari pemerintah. Oleh sebab itu selama belum ada surat pembatalan, atau mencabut Surat Edaran No.115/M.Kominfo/PI.0204/08/2016, perusahaan yang telah dibeli Qatar itu akan tetap menerapkan kebijakan tersebut.

Surat Edaran yang ditandatangani oleh Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Penyelenggara Pos dan Informatika, Geryantika Kurnia, dirilis pada 2 Agustus lalu. Dalam surat tersebut, kebijakan biaya baru interkoneksi disebut akan diterapkan pada 1 September 2016.

"Indosat Ooredoo akan tetap menerapkan kebijakan penurunan interkoneksi yang baru sesuai dengan Surat Edaran," ungkap President Director & Chief Executive Officer (CEO) Indosat Ooredoo, Alexander Rusli, dalam pernyataannya kepada VIVA.co.id, Rabu, 31 Agustus 2016.

Alexander menegaskan bahwa seandainya Surat Edaran tersebut dicabut atau dibatalkan maka Indosat akan tetap menerapkan biaya interkoneksi terbaru, sejauh kesepakatan antaroperator secara Business to Business (B2B). Dalam Surat Edaran tersebut penurunan biaya interkoneksi rata-rata 26 persen pada 18 skenario panggilan telepon dan SMS antaroperator.

Sikap yang diambil oleh Indosat tersebut dikarenakan, menurut Alex, kebijakan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara tentang biaya interkoneksi sebesar rata-rata turun 26 persen ialah kebijakan prorakyat karenanya harus didukung oleh semua pihak.

"Dengan penurunan tarif interkoneksi ini, masyarakat bisa menikmati layanan telekomunikasi dengan harga yang lebih terjangkau, mendorong industri telekomunikasi lebih efisien, serta menciptakan iklim kompetisi yang lebih sehat," jelas Alex.