Akankah Terjadi Merger Lagi antar Operator Seluler di Indonesia?

XL Axiata.
Sumber :
  • VIVA/Misrohatun Hasanah

VIVA Tekno – Saat ini Indonesia mempunyai empat operator seluler yang terdiri dari Telkomsel, Indosat Ooredoo Hutchinson, XL Axiata dan Smartfren. Jumlah di atas ini diketahui telah menyusut karena adanya akuisisi di antara industri.

eSIM Bagian dari Mengurangi Jejak Karbon

Diolah dari berbagai sumber pada Rabu, 6 September 2023, XL Axiata resmi mengakuisisi Axis Telekom Indonesia senilai US$865 juta atau Rp8,6 triliun pada tahun 2014, dari pemegang saham mayoritas terdahulunya, Saudi Telecom Company (STC).

Selain XL Axiata, perusahaan yang melakukan akuisisi adalah Indosat. Indosat Ooredoo dan Hutchison Tri sepakat merger pada September 2021. Setelah melewati serangkaian proses, penggabungan kedua perusahaan, Indosat Ooredoo Hutchison resmi beroperasi per 4 Januari 2022.

58 Persen Penduduk Indonesia jadi Pelanggan Telkomsel

Kemungkinan masih akan ada merger antar-operator karena baru-baru ini tersiar kabar bahwa Axiata Group Bhd dilaporkan telah memulai kembali diskusi dengan PT Sinar Mas Group untuk menggabungkan kedua operator.

Pemilik XL Axiata dan Smartfren Telecom sedang bekerja sama dengan penasihat untuk membantu mempertimbangkan potensi transaksi, kata sumber yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena masalah ini bersifat rahasia.

Smartfren Bakal Rights Issue Rp 8,5 Triliun, Ini Jadwalnya

Opsi lain yang dipertimbangkan adalah perjanjian berbagi jaringan dan kemitraan. Saham XL Axiata telah naik sekitar 18 persen tahun ini, memberi nilai perusahaan sebesar US$2,2 miliar. Sementara saham Smartfren anjlok sekitar 18 persen, memberi nilai perusahaan sekitar US$1,2 miliar.

Smartfren.

Photo :
  • Misrohatun Hasanah

“Musyawarah masih berada pada tahap awal dan belum ada kepastian kesepakatan akan tercapai,” kata sumber tersebut.

Menindaklanjuti hal ini, Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys menyatakan akan menunggu dan melihat perkembangan pembahasan. Sementara perwakilan Sinar Mas akan merujuk permintaan tersebut ke Smartfren.

Sementara itu, perwakilan XL Axiata enggan mengomentari spekulasi tersebut. Juru bicara perusahaan mengatakan bahwa grup ini selalu mencari kolaborasi dan kemitraan strategis dengan harapan dapat tumbuh secara berkelanjutan di seluruh wilayah geografisnya.

Oleh karena itu, perundingan baru antara Axiata dan Sinar Mas akan menyusul upaya-upaya lain yang gagal pada tahun-tahun sebelumnya, menurut laman Free Malaysia Today.

XL Axiata memiliki 58 juta pelanggan pada 30 Juni, menurut presentasi keuangan terbarunya. Axiata memiliki sekitar 66 persen saham perusahaan tersebut. Sementara itu, Smartfren, salah satu unit Sinar Mas, memiliki 36 juta pelanggan pada akhir tahun 2022, menurut laporan tahunannya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya