Lapan dan SpaceX Investigasi Roket Bekas Falcon 9

Puing roket diduga Falcon 9 di Sumenep
Sumber :
  • Twitter/@polres_sumenep

VIVA.co.id – Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin, mengatakan hasil investigasi terhadap empat puing roket Falcon 9 akan langsung dibicarakan dengan pemiliknya, SpaceX.

Perusahaan antariksa swasta asal Amerika Serikat (AS) itu dijadwalkan akan bertandang ke Indonesia Kamis, 6 Oktober 2016. SpaceX bakal bertemu dengan Lapan untuk melihat puing yang telah diserahkan ke Lapan oleh Polres Sumenep, Madura.
 
“Hasil investigasi Lapan yang disampaikan kepada publik hanya memastikan objek tersebut adalah bagian dari roket Falcon 9. (Hasil investigasi) akan dibicarakan dengan pihak SpaceX Kamis mendatang di Jakarta,” ujar Thomas kepada VIVA.co.id melalui pesan singkat, Senin, 3 Oktober 2016.

Diketahui, usai Polres Sumenep mengamankan empat puing roket Falcon 9, peneliti Lapan Bandung mendatangi lokasi jatuhnya puing tersebut. Kemudian peneliti Lapan meminta agar empat puing itu diteliti oleh mereka.
 
Dugaan sementara, dari empat puing, Lapan memperkirakan, tiga tangki besar kemungkinan adalah tangki helium untuk sistem pendingin (cryogenic system) dari roket Falcon 9 dan satu lagi bagian kecil, tampak seperti sistem kontrol.
 
Lapan yakin empat puing tersebut merupakan bagian dari roket Falcon 9 setelah melihat langsung sampah antariksa tersebut. Selain itu, Lapan sebelumnya sudah memperkirakan berdasarkan pemantauan orbit. Waktu orbit sampah antariksa hasil dari roket bekas Falcon 9 itu sama dengan waktu jatuhnya puing di wilayah Sumenep.
 
Sebelumnya, Thomas menjelaskan, roket bekas Falcon 9 melintas di atas Pulau Madura pada Senin, 26 September 2016 pukul 09.21 WIB, sedangkan benda yang jatuh di Sumenep terjadi pada pukul 09.00-10.00 WIB.
 
Perkiraan Lapan sama dengan analisis dari astronom amatir, Muh Ma'rufin Sudibyo. Ma’rufin mengungkapkan, dari data yang didapatkan, pada Senin 26 September 2016 pukul 09.21 WIB, roket bekas itu melintas di atas Pulau Madura.

Berdasarkan katalog benda antariksa North American Aerospace Defence Command (NORAD) bernomor 41730, teridentifikasi roket bekas itu adalah Falcon 9. (ase)