Prediksi Pasar Meleset, Ekonomi Inggris Tumbuh Lebih Cepat

Mantan Walikota London dan Pemimpin Kampanye Brexit, Boris Johnson, diprotes saat ditunjuk oleh PM Theresa May sebagai Menteri Luar Negeri.
Sumber :
  • REUTERS

VIVA.co.id – Kantor Badan Statistik Inggris mencatat, sepanjang kuartal III 2016 ekonomi Inggris tumbuh lebih cepat dari konsensus awal sejumlah ekonom. Bahkan keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau Brexit pada 23 Juni 2016 tak banyak mempengaruhi kondisi domestik negara tersebut.

Dikutip dari laman Business Insider, pada Jumat 28 Oktober 2016, Badan Statistik Inggris (ONS) mencatat, pertumbuhan ekonomi kuartal III 2016 mencapai 0,5 persen secara kuartalan (q to q) di atas perkiraan konsensus ekonom yang memperkirakan tumbuh hanya 0,3 persen.

Sedangkan, secara tahun ke tahun ONS mencatat, pertumbuhan ekonomi Inggris mencapai 2,3 persen atau lebih tinggi selama 12 bulan terakhir. Capaian itu mengandaskan proyeksi sejumlah ekonomi yang hanya memperkirakan ekonomi Inggris tumbuh 2,1 persen.

Dengan capaian tersebut, maka secara langsung Inggris mematahkan sejumlah perkiraan pesimis ekonom terhadap ekonomi negara tersebut usai Brexit. Dan sejauh data yang bagus saat ini disampaikan oleh ONS, kiamat ekonomi bagi Inggris gagal terwujud.  

Perlu diingat sebelumnya, keluarnya Inggris banyak dikomentari negatif sejumlah lembaga internasional, sebut saja Dana Moneter Internasional (IMF) yang langsung memangkas 0,1 persen pertumbuhan ekonomi global 2016 dan 2017 masing-masing menjadi 3,1 persen dan 3,4 persen.

IMF melalui Kepala Ekonominya Maury Obstfeld, juga secara langsung memperkirakan dampak Brexit akan memukul ekonomi Inggris lebih kuat dan memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi negara tersebut menjadi sebesar 1,7 persen pada 2016 atau turun 0,2 persen dari prediksi sebelumnya.

(mus)