Sumber Minyak Terbatas, Penerimaan Negara Terus Berkurang

Ilustrasi Pekerja lakukan pengeboran.
Sumber :
  • Company Profile Medco Energi 2010

VIVA.co.id – Kementerian Keuangan menyatakan, potensi pendapatan negara melalui Penerimaan Negara Bukan Pajak untuk beberapa tahun mendatang masih menghadapi tantangan. Kondisi lifting minyak dan lifting gas akan sangat menentukan.

Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu, Askolani, dalam sebuah diskusi mengungkapkan, sumber pendapatan PNBP selama ini terkonsentrasi pada pendapatan sumber daya alam minyak dan gas. Artinya, jika kedua sektor itu tidak teroptimalisasi, maka tentu akan memberikan pengaruh.

"2017 pendapatan sumber daya alam minyak dan gas bumi itu mencapai Rp63,7 triliun. Tapi dahulu bisa Rp200 triliun lho. Ini sangat signifikan," jelas Askolani, di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Sabtu 26 November 2016.

Askolani menjelaskan, sampai saat ini penemuan sumber minyak relatif terbatas. Porsi cadangan minyak yang tak seimbang dengan kebutuhan masyarakat dalam beberapa tahun ke depan pun dikhawatirkan akan menjadi gangguan tersendiri.

"Kalau tidak ada cadangan minyak baru, PNBP akan tumbuh kecil. ESDM harus mengupayakan investasi untuk penemuan sumber minyak baru," ujarnya.

Apalagi, lanjut Askolani, potensi penerimaan sumber daya alam minyak dan gas pun diperkirakan akan jauh lebih rendah pada 2019 mendatang. Sehingga, sektor penerimaan perpajakan memang menjadi motor utama ke depannya.

"Berdasarkan info Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, lifting minyak di 2019 mungkin bisa di bawah 600 ribu barel per hari. Potensinya bisa lebih kecil dalam jangka menengah," tuturnya.