Berita Terbaru Lifting minyak

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji melaporkan realisasi lifting minyak dan gas tahun 2023 yang berada di bawah target yang ditetapkan.

Kepala SKK Migas ungkap penyebab penurunan realisasi lifting migas pada 2023 dibandingkan dengan target APBN.

SKK Migas melakukan sidak atau inspeksi mendadak di proyek Seleraya Belida (SRB) di Gelumbang Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan.

Kementerian ESDM dorong produksi gas agar bisa diutamakan karena seiring dengan sejumlah temuan besar potensi gas yang salah satunya yakni di Cekungan Kutai.

SKK Migas mengatakan, target lifting minyak sebesar 625 ribu BOPD pada tahun depan, diharapkan bisa menjadi lebih realistis untuk dicapai.

SKK Migas melaporkan realisasi lifting minyak pada semester I-2023 mencapai 615,5 ribu barel per hari (BPH), produksi gas 5.308 juta kaki kubik per hari (MMscfd).

SKK Migas), menargetkan lifting minyak bumi 1 juta barel per hari (BPH) dan 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) pada Tahun 2030 mendatang.

Lifting migas Indonesia pada 2021 tercatat menurun karena tak adanya sumber-sumber sumur baru dan butuh investasi tambahan.

Sri Mulyani tegaskan tak mau ada alasan bagi produksi migas yang rendah terus menerus dan jadikan transisi energi sebagai alasan.

Capaian tersebut juga terdongkrak karena membaiknya harga minyak dunia. Industri migas nasional pun mulai bergairah.

Kinerja Subholding Upstream Pertamina pada Semester 1-2021 yang masih on the track dan lebihi target RKAP Juni 2021.

Menkeu Sri Mulyani sampaikan usulan asumsi makro RAPBN 2022 ke DPR. Target pertumbuhan ekonomi hingga inflasi.