Atasi Pencurian Ikan, Menteri Susi Bentuk Samsat Perikanan

Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.
Sumber :
  • Fikri Halim/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, melakukan penandatanganan kerja sama dengan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, untuk melakukan upaya pemberantasan pencurian ikan. Hal ini ditempuh melalui program penguatan armada kapal perikanan nasional.

Kerja sama yang disepakati adalah optimalisasi pelaksanaan tugas dan fungsi kedua belah pihak, guna aksesibilitas percepatan pelayanan pengukuran ulang kapal penangkap ikan, di antaranya adalah kapal eks cantrang, dan pelayanan izin terpadu. Kedua kementerian juga akan membentuk sistem administrasi manunggal satu atap di bidang perikanan (Samsat Perikanan).

"Ruang lingkup kerja sama ini, meliputi pendidikan pelatihan sumber daya manusia, percepatan pelaksanaan hasil pengukuran ulang kapal penangkap ikan, hingga gelar operasi bersama," kata Susi di Gedung Mina Bahari IV, Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta, Senin 28 November 2016.

Selain itu, juga dilakukan kerja sama untuk harmonisasi tatanan zonasi pelabuhan, dan berbagai aktivitas lainnya yang mendukung program pemerintah. Sebagai tindak lanjut penandatanganan kerja sama ini, akan dibuat surat keputusan bersama menteri kelautan dan perikanan dan menteri perhubungan tentang pembentukan Samsat Perikanan.

Dalam kesempatan tersebut, Susi juga mengajak kerja sama pemerintah Indonesia dengan negara Denmark dan Norwegia dalam pengembangan sektor perikanan di Indonesia. Sebuah forum bisnis akan digelar setiap bulannya untuk meningkatkan kerja sama bisnis dan minat investasi antarpelaku usaha Indonesia, Norwegia dan Denmark.

Ia menjelaskan, hadir dalam acara forum tersebut sebanyak 33 perusahaan dari Denmark dan Noerwegia yang akan memberikan penawaran kerja sama bisnis dan investasi kepada pemerintah Indonesia, dan pelaku bisnis Indonesia.

"Saya pikir ini sangat strategis, dan sangat baik untuk Norwagia dan Denmark. Karena Indonesia adalah negara yang punya area bisnis yang besar," kata dia.