Wanita Korban Penembakan Ramalkan Kematiannya di Turki

Rita Chami, korban bom turki yang meramalkan kematiannya sendiri di Facebook.
Sumber :
  • Al Arabiya.

VIVA.co.id – Seorang wanita Lebanon yang menjadi salah seorang korban penembakan brutal di Turki pada malam tahun baru ternyata sudah meramalkan kematiannya. Di laman facebooknya, ia menuliskan kematian itu.

Saat malam tahun baru, Reina, sebuah kelab malam di distrik Ortakoy, Istanbul, Turki menjadi sasaran serangan aksi teror. Penyerang secara brutal menembakkan peluru menggunakan senjata laras panjang. Ia melontarkan peluru dalam kerumunan orang yang tengah bergembira merayakan pergantian tahun. Akibat aksi keji itu, 39 orang tewas dan 40 lainnya luka-luka.

Rita Chami, seorang perempuan Lebanon berusia sekitar 30-an tahun berada diantara mereka yang tewas. Diberitakan oleh Al Arabiya, 3 Januari 2017, Rita yang baru kehilangan ibunya empat bulan lalu menuliskan harapannya tentang kematiannya sendiri. "Sangat berharap kita bisa bersenang-senang (di Turki), skenario terburuk adalah aku akan tewas dalam sebuah serangan, dan mengikuti ibuku," tulis Rita seperti disampaikan oleh IMLebanon.

Ayah Rita, yang kini harus kehilangan istri dan anak perempuannya itu mengaku sangat terpukul. "Saya mencoba mencegah kepergiannya ke Turki, namun ia memutuskan untuk pergi dengan teman-temannya," ujarnya.

Sejak kematian ibunya, yang meninggal karena kanker, Rita begitu berduka. Ia memilih meluapkan kesedihannya melalui puisi di media sosial.  Rita beberapa kali menulis puisi tentang kematian. Salah satu puisi yang ia tulis dalam bahasa Arab menggambarkan kematian sebagai,  "Ia selalu ada disana, selalu bersama kita dan mengelilingi kita." (adi)