Upah Buruh Turun, Meski Inflasi Terkendali

Ilustrasi demo buruh di Jakarta.
Sumber :
  • Foe Peace

VIVA.co.id – Badan Pusat Statistik mencatat, upah nominal harian buruh tani nasional pada Desember 2016 mencapai Rp48.627 per hari atau naik 0,23 persen menjadi Rp48.627 per hari. Namun untuk upah riil, mengalami penurunan 0,19 persen.

"Upah buruh kasihan. Bisa dibilang flat (datar)," ujar Kepala BPS, Suhariyanto, dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin 16 Januari 2017.

Kecuk, sapaan akrab Suhariyanto menjelaskan, kenaikan upah buruh tani yang hanya 0,23 persen secara bulanan sama sekali tidak mampu mengompensasi pengeluaran para buruh untuk sejumlah komoditas yang biasa dikonsumsi.

Kondisi serupa juga terjadi pada upah nominal harian buruh bangunan. Meskipun upah buruh bangunan menjadi Rp83.190 per hari, atau naik 0,13 persen dari sebelumnya mencapai Rp83.082 per hari, sejatinya upah riil turun 0,29 persen.

"Upah buruh turun, meskipun inflasi terkendali," katanya.

Kecuk menegaskan, peningkatan kesejahteraan buruh tani maupun buruh bangunan harus diprioritaskan di masa depan. Apalagi, hal tersebut sudah terangkum dalam Nawa Cita pemerintahan Presiden Joko Widodo.