Kesalahan Umum pada Investor Saham Pemula

Indeks harga saham gabungan
Sumber :
  • ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

VIVA.co.id – Kesalahan memang wajar terjadi, di mana pun dan kapan pun Anda memulai segala sesuatu, maka kesalahan menjadi pelajaran penting yang membuat Anda mulai mengerti bidang yang digeluti. Termasuk, usaha, atau bisnis investasi dan saham. 

Namun, kadang beberapa orang menjadikan keliru, atau kesalahan menjadi panduan utama dalam memulai saham, sehingga memberikan efek berkepanjangan terhadap jalan dan kesuksesan di masa depannya.

Mungkin informasi mengenai poin penting yang sering salah ini, bisa menjadi satu dari sekian banyak panduan yang bisa dipahami untuk memulai saham.

1. Sering serakah

Serakah ketika memulai membeli saham merupakan kesalahan utama yang biasa dilakukan oleh para pemula. Meskipun, Anda sanggup coba untuk kenali pasar dan masuk secara perlahan. 

Investor pemula akan kagum mengenai saham yang bisa naik secara tinggi hanya dalam satu hari menjadikan beberapa orang serakah dan terlalu berani. Padahal, kenyataanya saham tersebut adalah “saham gorengan”, di mana saham tersebut bisa naik dan turun dalam singkat. 

Jangan percaya terhadap penampakan naik turun instan. Bahkan, dalam saham pun yang instan tentu tidaklah baik, meski cenderung berubah, Anda harus tahu tingkat normalnya.

2. Mengikuti rekomendasi orang 

Rekomendasi memanglah penting, di mana Anda sebagai pemula akan bingung bagaimana cara memulainya. Tetapi, mengikuti rekomendasi orang saja bukanlah jawaban yang tepat. 

Bisa saja dalam bisnis orang memikirkan hal-hal yang salah, atau menjebak. Sedangkan ketika Anda bertanya pada orang yang salah mengenai saham, justru yang ada Anda akan mengalami kegagalan, atau melakukan kesalahan. 

Jika Anda bertanya, atau meminta rekomendasi, sebaiknya diiringi informasi valid dan berbagai data yang sudah dipelajari dan didapatkan sebelumnya. 

Tentu belajar baik dari buku, pengalaman maupun langsung belajar mengenai saham akan membantu dan tidak mudah mengikuti rekomendasi orang. Anda juga bisa menilai mana informasi yang benar.

3. Jenis saham “gocap”

Beberapa orang berpikir bahwa 50 per lembar adalah harga yang murah dan tidak dapat diturunkan lagi. Namun, hal tersebut tidak benar, karena, faktor murah suatu saham ditentukan oleh rasio fundamental dan bukanlah dari harganya. 

Saham GGRM (PT Gudang Garam Tbk) yang mahal jauh lebih murah dibandingkan dengan BUMI (PT Bumi Resources Tbk) yang harganya mungkin gocap. Perkara harga yang mungkin tidak bisa turun hal tersebut karena pasar reguler, tetapi di pasar nego harga saham bisa ditransaksikan di harga 10-20 ribu rupiah saja per lembarnya. Sebaiknya jangan takut untuk terjun ke lapangan dan mencari mana info yang benar.

4. Sangat percaya diri

Percaya diri memanglah penting, lantas bagaimana dengan dunia saham terutama untuk pemula? Jawabannya agak sedikit menjurus ke kesalahan. Di mana, trader yang sombong akan membawa kegagalan dalam dunia saham. Trading adalah pekerjaan yang menuntut Anda untuk memasuki pasar dan lapangan secara telanjang. 

Maksudnya di sini, Anda memang harus benar-benar terjun, seberapa besarnya saham yang Anda miliki. Lapangan bisa menjelaskan lebih jelas, dibandingkan laporan-laporan yang Anda terima. 

5. Mengikuti arus

Jangan pernah mengikuti arus terbesar dalam saham, maka Anda akan merasa kelelahan dan tidak pasti. Di mana, dunia saham memanglah berubah-ubah dan tidak pasti. 

Hal yang benar adalah menyesuaikan antara keadaan saham Anda dengan arus yang ada dan sedang terjadi. Trader pengalaman biasanya akan keluar, jika melihat sesuatu yang dinilai terlalu ramai. 

Kemudian, mereka akan menilai dan disesuaikan, bukan membabi buta dan mengikuti arus secara mentah. 

6. Mudah putus asa

Banyak pemula saham yang akhirnya tutup buku karena gagal. Padahal, apapun pekerjaannya kegagalan merupakan satu dari sekian banyak jawaban yang bisa didapatkan dari kesuksesan yang tertunda saja. 

Mereka yang menggunakan ide, atau cara baru lalu gagal umumnya putus asa. Ingat menjadi pemula memang sulit, karena dalam tahap tersebut Anda sedang membangun. Sehingga, Anda belum bisa melihat seperti apa keadaan, atau suasana yang harus diikuti. 

Namun, putus asa juga bukan jalan menuju kesuksesan. Kegagalan menjadi poin penting dan pelajaran yang bisa didapatkan oleh Anda, sehingga dibandingkan pasrah dan putus asa begitu saja ada baiknya mencari solusi dan bangkit kembali. (asp)