Ironis, Tiket ke Thailand Lebih Murah Ketimbang Labuan Bajo

Gubernur Nusa Tenggara Timur, Frans Lebu Raya.
Sumber :
  • Chandra Gian Asmara/VIVA.co.id

VIVA.co.id – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara TImur menyadari penyebab warga Indonesia memilih berlibur ke luar negeri ketimbang di negeri sendiri. Tak terjangkaunya harga tiket pesawat, ironisnya, menjadi salah satu penyebab.

“Saya ajak orang Jakarta ke Labuan Bajo. Mereka bilang ke saya, ‘Kalau kami ke Bangkok, Rp8 juta sudah cukup satu minggu. Itu sudah biaya transportasi, makan, hotel. Kalau kami ke Labuan Bajo, untuk transportasi saja tidak cukup,’” kata Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, saat ditemui di Kota Atambua, Selasa 18 Juli 2017.

Frans tak memungkiri bahwa tarif angkutan udara di NTT memberikan kontribusi terbesar terhadap perkembangan Indeks Harga Konsumen atau inflasi secara nasional. Ia pun tak mengetahui pasti, apa yang menjadi penyebab melonjaknya harga tiket pesawat ke NTT.

Padahal, ia mengaku telah berkali-kali meminta kepada beberapa maskapai untuk menekan harga tiket agar lebih terjangkau. Namun, sejauh ini, mantan Wakil Gubernur NTT itu mengaku belum ada tanda-tanda pasti bahwa harga tiket pesawat ke NTT akan turun secara signifikan.

“Saya juga tidak tahu ini kenapa. Apakah karena dumping, jadi tiket pesawat ke luar negeri jauh lebih murah dibandingkan ke NTT. Daerah ini masih tertinggal,” katanya.

Berbagai upaya yang dilakukan pemerintah lokal dalam memajukan pariwisata NTT. Menurut Frans, sektor pariwisata yang tersebar di seluruh wilayah NTT masih memiliki potensi untuk bisa dimaksimalkan ke depan agar mampu menggerakan ekonomi daerah.

“Pariwisata masih ada potensi yang luar biasa. Saya menganggap pariwisata itu sebagai kesatuan di negeri ini,” ujarnya. (ren)