Tips Agar Ritel Konvensional Tak Tutup Toko

Ketua Umum Aprindo, Roy N. Mandey.
Sumber :
  • Rochimawati / VIVA.co.id

VIVA – Penutupan sejumlah gerai pusat perbelanjaan seperti Matahari dan Lotus Departement Store diharapkan menjadi pelajaran berharga bagi industri ritel konvensional. Perlu ada upaya strategis untuk bisa bertahan di era digitalisasi seperti saat ini. 

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel, Roy Mande, tidak memungkiri bahwa pertumbuhan industri ritel dalam beberapa bulan terakhir tercatat melambat. Namun, bukan berarti para pelaku industri tidak melakukan berbagai inovasi untuk bisa bertahan di pasar.

“Ini yang kami sebut dengan anomali industri ritel. Terasa sekali perubahannya,” kata Roy saat berbincang dengan VIVA.co.id, Jakarta, Selasa 24 Oktober 2017.

Dia mengaku telah mengimbau kepada seluruh pelaku industri ritel anggota Aprindo untuk menyesuaikan diri dengan era digitalisasi. Salah satunya, adalah dengan mengembangkan bisnis perusahaan, yang tidak hanya berpusat pada perdagangan konvensional semata.

“Karena sekarang mengarah ke modern. Peritel lokal harus segera menambah distribusi channel online. Ini diperlukan,” katanya.

Selain itu, setiap perusahaan ritel konvensional pun harus dengan seksama merancang pengembangan bisnis ke depan, terutama dari produk yang dimiliki. Terlebih, yang terjadi saat ini adalah perubahan perilaku konsumsi masyarakat setempat.

“Harus betul-betul observasi market di Indonesia, sekarang menuju ke mana,” lanjut Roy. (ren)