Gaya Hidup seperti Ini Bisa Bikin Bangkrut

Pemborosan
Sumber :

VIVA – Menjadi generasi milenial sungguh menyenangkan. Saat sedang membutuhkan sesuatu, ambil gadget, klik, dan mendapatkan apa yang diinginkan. Kemudahan ini membuat para generasi milenial terlena dan bermalas-malasan. Tingkat kerja keras dan usaha juga berkurang seiring berjalannya waktu.

Kecanggihan teknologi di era sekarang patut diacungi jempol, termasuk dalam hal berbisnis. Di mana berbisnis juga jauh lebih mudah, pemasaran produk juga jauh lebih luas. Keuntungan yang didapatkan jauh lebih besar.

Selain memberikan sejuta manfaat, kecanggihan teknologi juga memberikan sejuta mimpi buruk. Salah satunya menjadi lebih konsumtif. Kemudahan akses untuk mendapatkan apa yang diinginkan membuat mereka tidak mampu mengelola keuangan dengan bijak. 

Alhasil, pendapatan per bulan seringkali tidak cukup untuk membiayai kebutuhan hidup. Agar kondisi finansial tetap aman, berikut ulasan Cermati.com terkait lima kesalahan yang seringkali membuat boros.

1. Mengabaikan tabungan harian

Tabungan memiliki manfaat yang sangat besar dalam hidup. Saat mengalami kemalangan, seseorang bisa memanfaatkan tabungan tersebut untuk menutupi biaya yang dikeluarkan. Akan tetapi, rekening tabungan tidak akan berfungsi apabila tidak ada isinya.

Di tengah hingar-bingar dan kemewahan hidup, tetap miliki prinsip kalau menabung itu penting. Ingat manfaat apa saja yang bisa didapatkan dari menabung, sehingga Anda mau menyisihkan penghasilan demi mengisi buku tabungan.

Sisihkan 15-20 persen dari total penghasilan setiap bulannya untuk ditabung. Persentase tersebut tidaklah jadi patokan. Berapa pun yang Anda tabung, tetap akan berguna di masa depan. ‘Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit’, masih ingat, kan?’

2. Berbelanja sesuai keinginan

Belanja menjadi kebutuhan hidup. Dengan berbelanja, seseorang mampu mencukupi kebutuhan selama satu hari, satu pekan, satu bulan, dan seterusnya. Namun, belanja secara berlebihan tidaklah bagus. Apalagi kalau berbelanja sesuai keinginan tanpa memerhatikan kegunaan dan fungsi dari barang yang dibelanjakan.

Untuk menghindari dari hal ini, buatlah anggaran belanja secara berkala. Misalnya, satu pekan atau satu bulan. Fokuslah untuk membeli barang sesuai dengan yang tercantum pada daftar anggaran yang telah dibuat. Jika sewaktu-waktu Anda tergoda untuk belanja di luar daftar, tahan dan kuatkan batin agar terhindar dari sikap konsumtif.

3. Gaya hidup yang berlebihan

Di era sekarang, gaya hidup menjadi yang terpenting. Banyak orang yang menghalalkan segala cara demi tampil mewah di depan banyak orang. Bahkan, merelakan dirinya terjerat utang karena rasa iri melihat orang lain sanggup membeli barang-barang mewah.

Perlu diingat, gaya hidup memang penting. Tapi, berusahalah untuk bersikap realistis. Artinya, jangan terlalu memaksakan diri saat Anda tidak sanggup untuk melakukannya. Lebih baik hidup sederhana dengan penampilan apa adanya, daripada berpenampilan “wah” namun dimodali dari utang kartu kredit. Pilih mana?

4. Bertransaksi seenaknya dengan kartu kredit

Kartu kredit membantu seseorang setiap kali ingin bertransaksi. Selain lebih mudah, juga sering disuguhi dengan promo diskon yang menggiurkan setiap kali bertransaksi dengan kartu kredit. 

Memanfaatkan promo dengan kartu kredit tidak salah. Namun, tetap harus bisa mengontrol hasrat untuk berbelanja. Jangan sampai Anda kelabakan dan kesetanan ketika melihat banyaknya barang diskon. Kalau sampai ini terjadi, pengeluaran tentu akan membengkak. 

Cicilan yang harus dibayar setiap bulan juga akan bertambah. Kalau tidak mau ini terjadi, bijaklah memanfaatkan kartu kredit saat bertransaksi.

5. Tidak memiliki pekerjaan sampingan

Harga kebutuhan yang semakin mahal membuat penghasilan bulanan seringkali tidak cukup untuk membiayai kebutuhan sehari-hari. Walaupun sudah menerapkan cara hidup hemat sekalipun, efeknya tidak terlalu besar.

Di tengah-tengah harga kebutuhan yang semakin mahal, menuntut untuk semakin bijak. Tidak hanya mengelola keuangan, namun juga bagaimana untuk mendapatkan penghasilan tambahan.

Selain disibukkan dengan pekerjaan tetap sebagai pegawai, alangkah baiknya jika Anda juga memiliki pekerjaan sampingan untuk menambah pundi-pundi rupiah. 

Pilihlah pekerjaan sampingan yang santai, yang tidak mengganggu pekerjaan tetap. Misalnya, bisnis online shop, pulsa elektrik, dan token listrik. 

Hidup hemat dengan cara yang tepat

Untuk menjaga kestabilan keuangan, terapkanlah pola hidup hemat mulai dari sekarang. Bijaklah mengelola keuangan dan jauhkan diri Anda dari godaan-godaan yang ada di lingkungan sekitar. Semoga kondisi finansial cepat membaik dengan menghindari lima kesalahan mengelola keuangan itu.