Nostalgia Mewahnya Kereta Api Argo Pertama di Indonesia

Presiden RI ke-2 Soeharto saat meresmikan KA Argo Gede di Stasiun Gambir.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Istimewa

VIVA – Memasuki setengah abad Indonesia, teatya 1995, PT Kereta Api Indonesia (persero) mengeluarkan kereta eksekutif kebanggaannya. Kereta itu diberi nama Argo Gede dan Argo Bromo.

Kereta dengan jurusan masing-masing Jakarta-Bandung dan Jakarta-Surabaya itu diresmikan langsung oleh Presiden Soeharto pada 31 Juli 1995. Kereta api ini menjadi primadona baru perkeretaapian Indonesia saat itu.

Berdasarkan data yang dihimpun VIVA, kedua kereta eksekutif itu dijanjikan memiliki keunggulan waktu tempuh yang lebih cepat dari kereta sebelumnya. Di mana kereta Argo Gede bisa ditempuh 2,5 jam dan Agro Bromo 9 jam.

Namun, pada pelaksanaannya proyek kebanggaan itu harus terkendala sejumlah infrastruktur yang kurang mendukung. Dari sarana prasarana gerbong yang bermasalah hingga seringnya terjadi kecelakaan atau anjlok keluar rel.

Untuk Argo Gede, namanya diambil dari salah satu gunung yang berada di Jawa Barat. Diharapkan kereta ini dapat menjadi kereta wisata di mana penumpang dapat merasakan pemandangan indah waduk Jatiluhur dan bumi parahyangan.

Saat peluncuranya, KA Argo Gede terdiri dari empat gerbong kelas eksekutif argo, satu kereta makan dan satu kereta pembangkit. Kereta Argo ini menjadi brand image layanan tertinggi kereta api di Indonesia saat itu.

Kereta Argo Gede ini, hanya beroperasi hingga 26 April 2010 atau 15 tahun mengabdi. Kereta ini harus dilebur dengan kereta pendahulunya yaitu Kereta Parahyangan dan kini menjadi Argo Parahyangan dengan gerbong terbaru.

Berhentinya KA Argo Gede dan KA Parahyangan tersebut juga disebabkan mulai berkurangnya jumlah penumpang dari Bandung dan sebaliknya, karena mulai dibukanya jalan tol Cipularang yang bisa ditempuh dua jam perjalanan darat.

Sementara, untuk KA Argo Bromo hingga saat ini masih tetap beroperasi dengan nama KA Argo Bromo Anggrek. Kereta ini masih menjadi brand image tertinggi kereta eksekutif milik PT KAI.