Rupiah Tembus Rp15 Ribu, Sri Mulyani Salahkan Kondisi Italia

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. tembus melebihi angka Rp15.100. Kondisi ini, dianggap sebagai akibat faktor eksternal yang masih saja mengganggu persepsi perekonomian nasional.

Menteri Keuangan. Sri Mulyani Indrawati mengatakan, melemahnya rupiah tersebut didominasi faktor kondisi di Italia.

"Kita lihat sentimen kemarin adalah Italia yang defisitnya besar. Sekarang Italia komitmen menurunkan defisit APBN, lalu ada sentimen yang lain," kata Sri Mulyani, di Istana Negara, Jakarta, Kamis 4 Oktober 2018.

Dia kembali menekankan, persoalan pelemahan rupiah hampir semuanya akibat kondisi global, bukan akibat dalam negeri.

Meski begitu, ia mengatakan, tetap harus menjaga terutama terkait neraca pembayaran. "Ini momentumnya masih harus dikendalikan dengan baik," katanya.

Di dalam negeri, lanjut mantan direktur Bank Dunia itu, sudah melakukan berbagai langkah-langkah kebijakan. Seperti terkait suku bunga, makroprudensial, dan beberapa intervensi lainnya.

Selain itu, kebijakan pemerintah yang masih dikontrol adalah membatasi impor dan itu dimonitor setiap pekan. Sementara itu, dari sektor energi, yakni impor bahan bakar minyak, diharapkan penggunaan B-20 bisa maksimal.

"Tetapi, kita akan lihat karena akhir September terjadi kenaikan dan kami akan lihat. Dengan adanya bencana seperti ini akan ada kebutuhan, dan kami akan melihat apa yang sifatnya temporer dan sifatnya tren atau kecenderungan. Menko Perekonomian dan menteri terkait terus melakukan," jelasnya.

Berdasarkan data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS Kamis ini rata-rata menyentuh level Rp15.133 per dolar AS, atau melemah dari perdagangan kemarin yang berada di level Rp15.088. (asp)