Menhub Ungkap Butuh Satu Tahun Analisa Data CVR Lion Air 

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kanan) berbincang dengan petugas inspektorat Kemenhub yang sedang memeriksa ruang kemudi pilot saat melakukan sidak kelaikan terbang pesawat Lion Air jenis Boing 737 Max 8 yang akan terbang dibandara Soekarno Hatta,
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

VIVA – Menteri Perhubungan Budi Karya mengapresiasi penemuan Cockpit Voice Recorder atau CVR pesawat Lion Air JT 610, yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat.

Ia mengaku bangga, CVR itu ditemukan oleh kapal milik Indonesia. 
 
Sebelumnya, lanjut Menhub, pemerintah menggunakan konsultan dan kapal dari Singapura, untuk bisa menemukan CVR tersebut. Namun, tetap belum bisa ditemukan. 

"Sekarang ini, saya bangga, justru karena ini menggunakan KRI TNI AL," kata Budi di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Senin 14 Januari 2019.

Namun, Budi mengungkapkan, butuh waktu hingga satu tahun untuk menganalisa data yang ada dalam CVR tersebut. Sehingga, baru bisa dimanfaatkan untuk bisa menemukan penyebab dari kecelakaan Lion Air JT 610 tersebut.

"Tergantung dari komplikasi datanya. Tetapi, sebenarnya penemuan ini memberikan waktu satu tahun. Akhirnya, satu tahun nanti kita lihat bagaimana kualitas data yang ditemukan, bisa dieksplor jadi suatu data," katanya. 

Meski begitu, dia menegaskan, pihaknya mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) bersama TNI AL itu dalam penemuan CVR Lion Air. 

"Ini memberikan suatu makna, bagi upaya kita menemukan penyebab dari kecelakaan ini," tambahnya. (asp)