Penciptaan Lapangan kerja Baru Poin Penting RI jadi Negara Maju

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro menegaskan, dalam menghadapi bonus demografi 2020-2035, Indonesia harus merancang strategi pembukaan lapangan kerja secara nasional, guna mengoptimalkan momentum tersebut.

Sebab, dengan posisi di mana saat itu mayoritas penduduk Indonesia berada di usia produktif, maka peluang untuk meningkatkan posisi Indonesia dari negara berkembang menjadi negara maju harus benar-benar dimanfaatkan demi kepentingan perekonomian nasional.

"Inilah fokus utama Bappenas di Indonesia Development Forum 2019 bulan Juli nanti. Di mana, strategi menciptakan lapangan kerja, produktivitas, dan memastikan seluruh masyarakat memiliki akses terhadap pekerjaan yang layak, benar-benar harus dioptimalkan," kata Bambang di kantornya, kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa 29 Januari 2019.

Bambang mengatakan, dengan pembukaan lapangan kerja berskala nasional baik dari investasi asing, domestik, hingga ke level usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM), diharapkan produktivitas juga bisa terdorong ke arah yang lebih baik.

Sehingga, angka pengangguran pun bisa ditekan hingga 2-3 persen, sebagaimana kondisi yang umumnya terjadi di negara-negara maju saat ini.

"Oleh karenanya, masalah pemerataan lapangan kerja dan faktor-faktor pendukungnya pun harus dijadikan fokus utama, guna mewujudkan pertumbuhan yang inklusif," kata Bambang.

"Kita juga perlu memberi perhatian khusus, baik dari sisi permintaan, yakni mengenai siapa yang bisa menciptakan lapangan kerja dan tenaga kerja seperti apa yang dibutuhkannya, guna memenuhi lapangan kerja tersebut," ujarnya.

Diketahui, sejumlah hal yang menjadi poin utama pembahasan dalam acara Indonesia Development Forum 2019 nanti, salah satunya adalah soal percepatan transformasi struktural ekonomi.

Selain itu, soal reformasi sistem pendidikan dan pelatihan vokasi, menciptakan peluang kerja yang merata dan inklusif, mendorong perbaikan iklim investasi untuk penciptaan lapangan kerja, serta mendorong pengembangan UMKM, agar memiliki daya saing di level global. (asp)