Moeldoko Ungkap Alasan Pemerintah Impor Pangan Meski Surplus

la Staf Kepresidenan Moeldoko usai menyampaikan kuliah umum dalam forum Temu Nasional XI BEM Nusantara di kampus Universitas Islam Sumatera Utara, Medan, pada Selasa, 12 Maret 2019.
Sumber :
  • VIVA/Putra Nasution

VIVA – Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyampaikan kuliah umum dalam forum Temu Nasional XI Badan Eksekutif Mahasiswa Nusantara di kampus Universitas Islam Sumatera Utara, Medan, pada Selasa, 12 Maret 2019.

Di hadapan para mahasiswa Moeldoko mengatakan, kondisi pangan Indonesia terus membaik selama dipimpin oleh Presiden Joko Widodo. Kondisi pertanian untuk ketahanan pangan terus menjadi target Pemerintah untuk meningkatkan kualitas dan kuantitasnya. Dia mencontohkan, pada 2018, Indonesia surplus beras hingga mencapai 3,1 juta ton.

"Tapi mungkin ada yang bertanya kenapa kalau surplus masih impor?" ujar mantan panglima TNI itu, seolah menceritakan keluhan atau protes sejumlah kalangan masyarakat.

Moeldoko menjelaskan, pada dasarnya komoditas pangan yang diimpor untuk menjaga stok pangan nasional, bukan untuk memenuhi semua kebutuhan. "Untuk itu stok nasional itu harus diisi. Diisinya enggak boleh kurang dari 100 juta ton."

Stok nasional yang mencukupi itu, katanya, untuk mengantisipasi situasi-situasi darurat andai kekurangan atau dibutuhkan jumlah yang melebihi kebutuhan rata-rata. "Kalau nanti terjadi sesuatu yang emergency [stok tetap aman]. Untuk itulah kita masih memerlukan impor. Impor beras bukan hal baru." (mus)