Berita Terbaru Impor beras

Perum BULOG menyatakan telah jadi korban akan sebuah laporan tanpa fakta serta telah rugikan reputasi perusahaan, terutama ketika saat ini perusahaan sedang berbenah diri

Bayu Krishanmurti, Direktur Utama Perum BULOG, mengatakan bahwa impor beras sudah dilakukan secara bertahap, tetap mengutamakan penyerapan gabah dan beras dalam negeri .

Saat ini Perum BULOG masih memperhitungkan total biaya demurrage yang harus dibayarkan, termasuk dengan melakukan negosiasi ke pihak Pelindo, pertanggungan pihak asuransi

Pasokan beras impor sebanyak seribu ton asal Vietnam akan masuk Sumbawa dan Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) melalui proses bongkar muat di Pelabuhan Lembar.

Ekonom senior dari Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri menyebut bantuan sosial (bansos) sengaja disalurkan secara ugal-ugalan menjelang Pilpres 2024

BPS mencatat, sepanjang Januari-Februari 2024 sebanyak 881 ribu ton beras impor masuk ke Indonesia. Paling banyak berasal dari Thailand, Pakistan, dan Myanmar

Indonesia mengimpor 300.000 ton beras dari Thailand dan Pakistan untuk meningkatkan stok pangan nasional menjelang Ramadhan dan Idul Fitri.

BRIN memandang ketergantungan impor pangan makin meningkat dan menjadi solusi instan dalam mengatasi kekurangan pangan di dalam negeri meski dengan alasan dampak El Nino.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat RI pada Januari 2024 sudah melakukan impor sebesar US$279,2 juta atau setara Rp 4,3 triliun dengan volume mencapai 443,91 ribu ton.

Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengungkapkan, produksi dan konsumsi beras di Januari dan Februari 2024 mengalami penurunan mencapai 2,8 juta ton.

Indonesia pada tahun 2023 telah melakukan impor beras sebesar 2 juta ton dan ditambah lagi 1,5 juta ton, sehingga total menjadi 3,5 juta ton beras.

BPS mengungkapkan, impor beras Indonesia selama 2023 tembus 3,06 juta ton, menjadi yang tertinggi dalam 5 tahun terakhir