Penerimaan Asli Daerah Diyakini Naik dari Revitalisasi Pasar 

ilustrasi pedagang pasar di Jakarta.
Sumber :
  • Rebecca Reifi Georgina - VIVA.co.id

VIVA – Loyonya pertumbuhan ekspor nasional saat ini berbanding terbalik dengan geliat ekonomi rakyat yang kini menjadi harapan baru ekonomi domestik. Program revitalisasi pasar yang gencar dilakukan pemerintah ternyata berdampak positif.

Program revitalisasi pasar ternyata tidak hanya dapat menambah omzet pasar yang bersangkutan, melainkan juga dalam meningkatkan penerimaan daerah tempat di mana pasar itu berada. 

Ekonom dari Universitas Brawijaya, Candra Fajri Ananda mengungkapkan, revitalisasi pasar bisa membuat penerimaan daerah bertambah dikarenakan adanya peningkatan retribusi pajak. 

Menurut dia, peningkatan retribusi ini terjadi karena manajemen pasar tradisional lebih teratur, di samping kegiatan ekonomi meningkat karena kapasitas pasar yang semakin bertambah. 

“Pajak daerah pasti naik. Kalau pasar tradisional itu direvitalisasi, mereka pasti ada retribusi pasar. Ini general, pajak daerah pasti naik. Semua diuntungkan,” ujar Candra dalam keterangannya, Rabu 13 Maret 2019. 

Selain itu, Candra mengakui tak hanya daerah yang diuntungkan dari adanya perbaikan pasar, melainkan membuat omzet tempat jual beli tersebut meningkat sehingga meningkatkan ekonomi masyarakat. “Apakah kemudian bisa membantu pendapatan masyarakat per kapita? Pasti iya,” ujarnya.

Ia menambahkan, meskipun baik, memang masih dibutuhkan upaya lebih keras untuk bisa membuat pasar rakyat mampu bersaing dengan pasar-pasar modern besutan korporasi. 

Sebab, bagaimanapun dari sisi manajemen dan suplai,  pasar modern yang memiliki manajemen tunggal lebih unggul dibandingkan pasar rakyat yang terdiri atas banyak pengelola kios. 

Sementara itu, dampak positif bagi daerah dari adanya pasar-pasar yang direvitalisasi pun turut diakui oleh para pengelola pasar. Salah satunya, adalah Pengelola Pasar Rakyat Purbolinggo, Lampung Timur, Budi Hariyanto.

Ia menilai, revitalisasi pasar membawa dampak positif perekonomian di daerah. Hal ini tidak hanya bersumber dari kualitas pelayanan pasar yang meningkat, melainkan juga ada perbaikan dari sisi manajemen pengelolaan.

“Dengan tampilan beda, pengunjungnya semakin bertambah kurang lebih 20 persen-30 persen. Ini penambahan konsumen,” ungkap Budi.

Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo mengapresiasi langkah Kementerian Perdagangan yang telah membangun 4.211 pasar rakyat baik pembangunan ataupun revitalisasi hingga akhir 2018. Selain itu juga telah dibangun pasar-pasar kecil atau pasar desa sebanyak 8.200 pasar. 

Presiden juga mengatakan telah mengeluh pedagang pasar rakyat yang mulai kalah dengan perdagangan online. Sehingga, Presiden juga meminta Kemendag untuk menciptakan ekosistem online di pasar-pasar rakyat yang dibangun. (mus)