Tak Mau Indonesia Kelaparan, 2 Ahli Ini Bisa Tingkatkan Hasil Panen

Papria
Sumber :
  • Bhisma Adinaya/Tanihub

VIVA – Bekerja di sektor pertanian, kini tak lagi dianggap keren oleh sebagian besar orang Indonesia. Bahkan para milenial, jarang yang tertarik terjun di dunia ini. Tapi, hal ini justru membuat agritech startup TaniGroup tidak menyerah untuk mengembangkan industri di sektor pertanian. Menggandeng Institut Pertanian Bogor (IPB), TaniGroup berkolaborasi mengembangkan sektor pertanian.

Cara yang dilakukan cukup unik. TaniGroup secara konsisten berpartisipasi sebagai narasumber dalam sejumlah event yang diadakan IPB maupun organisasi yang bernaung di bawah kampus pertanian tersebut. Di sisi lain, TaniGroup melihat peran IPB sangat strategis melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi serta penciptaan sumber daya manusia (SDM) untuk sektor pertanian. Hal ini juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk memecahkan masalah ketidaksesuaian (mismatch) antara SDM yang diciptakan di dunia pendidikan dan tenaga kerja dengan kualifikasi yang dibutuhkan oleh industri.

Lewat rilis yang diterima VIVA, Rektor IPB Dr. Arif Satria, SP, M.Si mengatakan, pada era Revolusi Industri yang penuh ketidakpastian, kolaborasi menjadi jawaban bagi setiap organisasi agar mampu bergerak lincah menghadapi berbagai tantangan, termasuk IPB sebagai institusi pendidikan tinggi negeri terkemuka.

"Kami terus mendorong kolaborasi dengan pelaku industri, termasuk perusahaan startup seperti TaniGroup, untuk bersama-sama menghadirkan teknologi 4.0 ke dalam pembangunan pertanian, sekaligus sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kami berharap kerjasama kami yang lebih erat dapat segera dilaksanakan untuk mewujudkan pertanian 4.0 di Indonesia.”
 
Dalam rangka mendukung pertumbuhan bisnis yang pesat, TaniGroup berharap kolaborasi dengan IPB dapat berbuah kongkret melalui serangkaian kerjasama di masa depan. Kerjasama tersebut tidak terbatas pada bidang penelitian serta pengembangan data dan SDM yang bersifat mutual. Sebagai contoh, SDM yang ahli dalam pengelolaan tanah dan tanaman (agronomist) dapat berperan signifikan dalam memperbaiki kualitas hasil panen, sehingga para petani dapat memenuhi kebutuhan pasar yang terus meningkat.
 
“Kerjasama dengan berbagai pihak diharapkan dapat membantu meningkatkan kapasitas kami dalam menciptakan dampak sosial, yang adalah salah satu pilar TaniGroup,” ujar Co-Founder TaniGroup Ivan Arie Sustiawan.

TaniGroup melihat kolaborasi dengan institusi pendidikan penting untuk dilakukan karena berbagai permasalahan di sektor pertanian Indonesia sangat mendesak untuk dipecahkan. Dalam hal ini, TaniGroup sebagai pelaku usaha di sektor swasta dan IPB sebagai institusi pendidikan tinggi negeri yang berfokus pada pertanian bersama-sama memiliki peran sebagai pemangku kepentingan (stakeholders) di dunia pertanian Indonesia, di samping petani, pemerintah, dan masyarakat umum yang di dalamnya terdapat berbagai jenis industri serta konsumen.

“Penandatanganan MoU dengan IPB adalah bukti dari komitmen kami untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam rangka mendukung pertanian Indonesia. TaniHub dan TaniFund berangkat dari semangat ‘Agriculture for Everyone’, sebuah visi untuk membuka akses seluas-luasnya bagi petani dan masyarakat umum untuk saling bahu-membahu meningkatkan kesejahteraan bersama dan menciptakan masa depan yang lebih baik. Dalam hal ini, kolaborasi dengan banyak pihak menjadi penting karena tidak mungkin kami melakukan upaya itu sendiri,” ujar Ivan Arie Sustiawan.
 
Seperti diketahui, agritech startup TaniGroup yang menaungi e-commerce platform pertanian TaniHub dan penyedia layanan peer-to-peer lending TaniFund baru-baru ini menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) Jumat, 16 Agustus 2019 untuk membangun sektor pertanian di Indonesia.

Penandatanganan dilakukan oleh CEO dan Co-Founder TaniGroup Ivan Arie Sustiawan dan Rektor IPB Dr. Arif Satria, SP, M.Si di Auditorium Andi Hakim Nasution, Kampus IPB Dramaga, Bogor, Jawa Barat. (nda)